Bangunan Diduga Bungker Tua di Solo

Bookmark and Share


Bangunan tua di bawah tanah di kompleks Balaikota Solo, Jawa Tengah, diteliti tim arkeologi Balai Arkeologi Yogyakarta dan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jateng. Bangunan tua itu diduga bungker yang dibangun pada masa penjajahan Belanda.

”Kami masih memperdalam penelitian,” kata Ketua Tim Peneliti dari Balai Arkeologi Yogyakarta Mohammad Chawari di Solo, Jumat (10/8). Tim membuat tiga kotak penggalian dan baru terlihat atap berupa susunan batu bata.

Sebelumnya, Balai Arkeologi Yogyakarta menerima laporan Dinas Tata Ruang Kota Solo mengenai kemungkinan adanya bangunan cagar budaya di bawah tanah. Itu berdasar beberapa kesaksian warga. ”Kami baru membuka bagian barat bangunan, akan kami teliti bagian timur, utara, dan selatan. Sementara, kami masih memetakan bentuk bangunan,” kata Chawari.

Sebelum jadi kompleks Balaikota Solo, lokasi itu dulunya kediaman residen Belanda. Ia belum dapat memastikan apakah bangunan yang diduga bungker itu terkait rumah residen tersebut.

Arkeolog dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3), Wahyu Kristanto, mengatakan, dari material penyusun bata, ia memperkirakan bangunan itu dibangun masa penjajahan Belanda, sekitar tahun 1600-1900.

Namun, tim peneliti belum dapat memastikan apakah bangunan itu bungker atau bangunan lain, seperti tempat penampungan air atau saluran air.

”Jika bangunan itu bernilai penting, maka akan kami masukkan sebagai bangunan cagar budaya dan harus dilestarikan. Jika tidak, maka tak akan masuk cagar budaya,” ujar Wahyu. (UTI)

Kompas Cetak

Editor :
Jodhi Yudono