Bila Allah SWT Mencintainya

Bookmark and Share


*Kisah Seorang Pembunuh seratus orang Yang Masuk Syurga


Syahdan, menurut kisah israiliyat, ada seorang hamba Allah yang telah membunuh 99 orang, dan ia dengan suka rela ingin bertobat, maka datanglah ia pada seorang ulama A.


“Tuan, saya telah membunuh 99 orang , apakah Tuhan berkenan menerima tobat saya?” tanya pembunuh itu sungguh-sungguh.


“Haaah, tidak, tidak bisa, Allah tidak akan mengampunimu,” jawab ulama A. Maka sedih hati pembunuh itu, didorong sedih dan frustasi, maka dibunuh pula lah ulama A. Genap 100 orang sudah yang telah dibunuhnya.



Namun, ia masih dihantui rasa yang kuat hendak bertaubat. Maka, dengan rahmat Allah SWT, ia menemui ulama B.



“Tuan, saya telah membunuh 100 nyawa, apakah masih ada kemungkinan saya bertaubat?” tanya pembunuh itu pada ulama B.



“O, tentu saja. selama nyawa belum sampai di kerongkongan, tobat masih bisa. Tapi, hendaknya Tuan pergi ke tempat dimana orang-orang di situ membuatmu mudah berbuat kebaikan, bila Tuan bertobat, tapi masih di tempat yang dulu, tobat Tuan akan sulit.”



Maka pergilah pembunuh tersebut ke tempat yang ditunjukkan ulama B. Ribuan kilometer ia tempuh demi untuk melaksanakan taubatnya, namun belum sampai tempat tujuan, ia meninggal dunia. Maka malikat azab hendak menyambut ruhnya karean ia belum pernah berbuat baik, namun malaikat rahmat juga hendak menyambut ruhnya karena ia telah bertobat, maka berebutlah keduanya untuk menyambut ruh pembunuh itu. Karena tidak ada yang mau mengalah, maka mereka mengadukan pada Ahkamul hakimin. Keputusannya, mereka harus mengukur jarak yang telah ditempuh pembunuh itu, bila jaraknya lebih dekat kampung asalnya, maka ia bagian malaikat azab, namun bila lebih dekat ke kampung tujuan, maka ia bagian malaikat rahmat. Dengan belas kasih Allah, bumi yang menuju kampung tujuan dimampatkanNya, sehingga jarak ke kampung tujuan lebih dekat. Maka ia , yang belum pernah berbuat baik, ia yang telah membunuh 100 orang, dengan belas kasih Nya, taubatnya diterima. Jadilah ia bagian malaikat rahmat. Begitulah bila Allah SWT mencintainya.



Kisah Zulaikha, wanita penggoda yang kemudian dimuliakan Allah SWT.



Zulaikha adalah seorang wanita cantik, terhormat dan bangsawan. Konon ia bermimpi diperistri oleh seorang pria tampan yang menjadi menteri atau pembesar di kerajaan Mesir. Maka diterimalah pinangan dari seorang pembesar kerajaan Mesir yang diharapkan merupakan mimpinya yang menjadi kenyataan. Namun, setelah segalanya terlanjur ternyata suaminya yang seorang pembesar Mesir itu bukanlah seorang pria tampan seperti dalam mimpinya, namun seorang pria yang tidak tampan dan sudah tua.



Suatu hari suaminya membawa seorang pemuda kecil yang baru dibelinya di pasar budak. Yusuf nama pemuda itu. Jadilah Yusuf budak yang melayani kedua majikannya, yaitu Zulaikha dan suaminya. Waktu terus berjalan, Yusuf tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan. Tertariklah Zulaikha pada budaknya, setan menguasai nafsunya, digodanya Yusuf. Dalam AlQuran pun dikisahkan tentang Zulaikha yang menggoda Yusuf, kalau bukan karena pertolongan Allah, Yusuf pun mungkin akan melayani godaan itu. Yusuf berlari, dan Zulaikha menarik jubahnya dan robeklah bagian belakang nya. Saat Yusuf hendak mencapai pintu, suami Zulaikha mengetahuinya, dan Zulaikha memutar balik fakta. Allah berpihak pada Yusuf. Bayi yang masih dalam buaian menjadi hakimnya.

“Bila yang robek bagian depan, Yusuf yang bersalah, bila baju bagian belakang yang robek, Zulaikha yang bersalah.”
Dengan jawaban bayi itu, Yusuf terbebas dari fitnah Zulaikha. Dan, ramailah kabar tentang keburukan Zulaikha yang tergoda dengan budaknya. Cemoohan datang mengguncangkan,menjatuhkan harga dirinya sebagai wanita terhormat yang seharusnya menjadi teladan. Sakit hati Zulaikha mendengar cemoohan para wanita di sekelilingnya. Maka, diundangnya para wanita pencemooh itu, dengan disediakan buah dan pisau untuk menguliti buah. Setelah semua wanita yang dundang hadir disuruhnya mengupas buah yang dihidangkan dihadapannya, saat itu Zulaikah menyuruh Yusuf lewat di hdapan para wanita pencemooh itu, dan …….. yang terjadi adalah bukan lagi buah yang dikuliti begitu melihat pesona Yusuf!!! Maka para wanita itu menjadi malu. Berkatalah Zulaikha pada para wanita itu,


“Itulah dia orangnya, yang kalian pergunjingkan hingga aku yang sekian lama melihat pesonanya akhirnya tergoda. “

Akhirnya demi ketentraman masyarakat, Yusuf minta dipenjarakan agar tidak timbul masalah yang lebih buruk akibatnya. Zulaikha pun menyetujui Yusuf dipenjara demi menjaga agar dia tidak menghianati suaminya dan ia terbebas dari berita buruk yang berlarut-larut.


Waktu terus berlalu, jadilah Yusuf seorang menteri yang dipercaya Raja Mesir untuk mengatur ekonomi negara. Saat itu, Zulaikha sudah menjadi janda renta, namun Allah kuasa, diperintahkanlah Yusuf mempersuntingnya. Zulaikha dikembalikan seperti gadis remaja. Mereka berdua hidup bahagia bahkan kebahagiaan mereka diabadikan dalam doa-doa perkawinan sampai sekarang. Lantas, bagaimana nasib para pencemooh itu? Begitulah, bila Allah SWT mencintainya.

Kisah Abu Thalib paman tercinta Rasulullah akhirnya berada di neraka


Abu Thalib adalah paman yang mencintai dan dicintai Rasulullah SAW. Kecintaannya pada Rasulullah SAW tak diragukan lagi sejak kanak-kanak Rasulullah ,Abu Thaliblah paling lama mengasuh Muhammad. Ketika Muhammad diangkat sebagai utusan Allah, Abu Thalib juga yang paling banyak membela dan mendukung perjuangan Rasulullah SAW. Namun, sampai akhir hayatnya, ia belum mendapat taufik untuk beriman pada Islam. Dalam hal ini Allah SWT berfirman yang mafhumnya, “Kamu tidak dapat memberi petunjuk pada orang yang kamu cintai tapi akulah yang memberi petunjuk pada siapa saja yang kukehendaki.” Jadilah paman terkasih itu mati kafir, dengan siksa yang paling ringan namun abadi slama-lamanya.

Kisah seorang ahli ibadah yang masuk neraka

Alkisah, ada dua orang bersaudara yang sangat berlainan karakternya. Fulan A, adalah seorang yang menghabiskan waktunya untuk beribadah kepada Allah. Sudah empat puluh tahun ia beribadah kepada Allah di rumahnya sedang fulan B di lantai bawah, menghabiskan waktunya untuk bermaksiat kepada Allah SWT. Iblis membisikkan pada Fulan A untuk sekali-sekali bersama saudarnya bermaksiyat toh nanti bisa taubat lagi, ia terkena bujukannya, turunlah ia ke bawah dengan niat maksiat.



Saudaranya yang telah empat puluh tahun bermaksiat timbul keinginan taubat, naiklah ia ke atas ingin bersama-sama beribadah bersama saudaranya, kedua bersaudara itu berjalan dengan semangat dengan niat berbeda, keduanya bertemu di perjalanan bertabrakan tak terhindarkan, keduanya jatuh, keduanya mati. Fulan A mati dengan akhir buruk, Fulan B saudaranya mendapat husnul Khathimah.

***

Begitulah, segalanya menjadi rahasia Allah swt. Senjatanya hanyalah berharap dan takut padaNya.

Tak ada yang dapat membuat diri merasa lebih baik dari yang lainnya. Tak ada yang bisa dijadikan alasan untuk menganggap diri dapat menilai orang lain. Hanya Rasulullah SAW manusia yang sempurna.Para sahabat r.anhum, diridhai oleh Allah, bukan karena tak pernah berbuat dosa tapi karena perjuangan mereka untuk agama, lebih mengutamakan persatuan atau ijtimaiyat demi untuk kemajuan agama. Rela menginjak keinginan diri sendiri demi saudaranya, dan demi tersebarnya hidayah ke seluruh alam.


Rizq Karimah