Ensiklopedi Hukum Islam: Fase-Fase Akhirat (1)

Bookmark and Share



Ensiklopedi Hukum Islam: Fase-Fase Akhirat (1)

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Alquran dan hadis Rasulullah SAW, akhirat meliputi fase-fase berikut:

Fase pertama adalah fase kehancuran alam semesta yang ditandai dengan bergugurannya bintang-bintang di langit, terjadinya goncangan dan ledakan dahsyat yang mengakibatkan bumi dan seisinya hancur, air laut mendidih dan meluap sementara manusia terombang-ambing di dalamnya, dan berbagai peristiwa mengerikan lainnya.

Keadaan itu digambarkan Allah SWT dalam berbagai ayat-Nya, antara lain, "Apabila langit terbelah dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya langit itu patuh, dan apabila bumi diratakan dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong.” (QS. Al-Insyiqaq: 1-4).

“Dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan dan apabila lautan dijadikan meluap.” (QS. Al-Infithar: 2-3).

“Dan apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat) dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya.”
(QS. Al-Zalzalah: 1-2).

“Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.” (QS. Al-Qariah: 4-5), dan ayat-ayat lainnya yang menceritakan hal tersebut.

Fase kedua ialah fase kebangkitan. Saat setiap manusia yang pernah dilahirkan di dunia ini, mulai dari manusia pertama (Adam AS) sampai manusia terakhir, dibangkitkan dan dihidupkan kembali.

Semuanya berhimpun di salah satu tempat yang disebut Padang Mahsyar. Gambaran ini diperoleh antara lain dari ayat-ayat, “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.” (QS. Maryam: 33).

“Dan apabila kuburan-kuburan dibongkar,”
(QS. Al-Infithar: 4).

“Pada hari itu manusia keluar dari kuburannya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.” (QS. Al-Zalzalah: 6).


Redaktur: Chairul Akhmad

Reporter: Hannan Putra