Pemerintahan Oligarki Militer Dinasti Mamluk (2)

Bookmark and Share


Pemerintahan Oligarki Militer Dinasti Mamluk (2)
Kota Kairo, Mesir. Dinasti Mamluk berkuasa di Mesir cukup lama, yakni sekitar 267 tahun (1250-1517).

Masa pemerintahan Dinasti Mamluk di Mesir yang cukup lama, yakni sekitar 267 tahun (1250-1517), telah menunjukkan dinamika politik yang sangat fluktuatif.

Pada masa kekuasaan Sultan Baybars di Mesir, perubahan demi perubahan dalam bidang administrasi pemerintahan ataupun dalam ketentaraan mulai dilakukan.

Untuk menjalankan pemerintahan di dalam negeri, Baybars mengangkat kelompok militer sebagai elite politik. Jabatan-jabatan penting dipegang oleh anggota militer yang berprestasi.

Untuk mendapatkan simpati dari rakyat Mesir, sebagaimana Dinasti Ayubiyah, Baybars menghidupkan kembali Mazhab Sunni.

Baybars juga merupakan sultan Mesir pertama yang mengangkat empat orang hakim yang mewakili empat mazhab dan mengatur keberangkatan haji secara sistematis dan permanen.

Ia juga dikenal sebagai sultan yang saleh dalam soal agama dan sungguh-sungguh menjalankan ibadah. Beberapa undang-undang untuk menjunjung tinggi akhlak mulia juga dikeluarkan Baybars, seperti perintah larangan jual beli khamar, menutup tempat-tempat maksiat, dan banyak memenjarakan orang-orang yang berbuat kemaksiatan.

Di bidang diplomatik, Baybars menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang bersahabat dan yang tidak membahayakan kekuasaanya. Ia memperbarui hubungan Mesir dengan Konstantinopel serta membuka hubungan Mesir dan Sisilia.

Selain itu, ia juga menjalin ikatan perdamaian dengan Barke (Baraka), keponakan Hulaghu Khan yang telah masuk Islam dan berkuasa di Golden Horde atau Kipchak Khanate (wilayah di bagian barat Kerajaan Mongol).

Redaktur: Chairul Akhmad
Reporter: Nidia Zuraya