Peninggalan Penguasa Mamluk (1)

Bookmark and Share


Peninggalan Penguasa Mamluk (1)
Ilustrasi militer Dinasti Mamluk.
Sistem pemerintahan oligarki militer yang diterapkan oleh Dinasti Mamluk banyak mendatangkan kemajuan di wilayah kekuasaan mereka.

Kemajuan-kemajuan itu dicapai dalam berbagai bidang, seperti militer, perekonomian, ilmu pengetahuan, seni, dan arsitektur.

Militer
Pada era Dinasti Mamluk, produksi buku mengenai ilmu kemiliteran mengalami perkembangan pesat. Meski jauh sebelumnya, kaum Muslim sebenarnya sudah menulis berbagai karya mengenai perang serta pengenalan terhadap seluk-beluk kuda, panahan, dan taktik militer.

Salah satu buku mengenai militer yang terkenal dan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris adalah “The Catalogue” karya Ibnu Al-Nadim (990-998 M).

Dalam karya itu, Al-Nadim menulis berbagai kategori mengenai cara menunggang kuda, menggunakan senjata, bagaimana menyusun pasukan, cara berperang, dan menggunakan alat-alat persenjataan yang saat itu telah dipakai oleh semua bangsa.

Karya semacam ini pun kemudian banyak muncul dan disusun pada masa Khalifah Abbasiyah. Bahkan, pada periode kekuasaan Dinasti Mamluk, produksi buku mengenai ilmu militer itu berkembag sangat pesat.

Minat para penulis pada periode ini semakin terpacu dengan keinginan mereka untuk mempersembahkan sebuah karya kepada para sultan yang menjadi penguasa saat itu. Pembahasan yang sering diulas dalam karya-karya tersebut adalah seluk-beluk yang berkaitan dengaan serangan bangsa Mongol.

Pada awal kekuasaan Dinasti Mamluk, ada sebuah buku manual militer yang disusun oleh At-Tharsusi sekitar tahun 1174 M. Buku ini membahas keberhasilan Shalahuddin Al-Ayyubi dalam memenangkan perang melawan bala tentara Salib dan menaklukkan Yerussalem.

Buku ini ditulis dengan bahasa Arab meski sang penulisnya orang Armenia. Manual yang ditulisnya, selain berisi tentang penggunaan panah, juga membahas ‘mesin-mesin perang’ saat itu, seperti mangonel (pelempar batu), alat pendobrak, menara-menara pengintai, penempatan pasukan di medang perang, dan cara membuat baju besi. Buku ini juga dilengkapi dengan keterangan praktis bagaimana senjata itu digunakan.

Redaktur: Chairul Akhmad
Reporter: Nidia Zuraya