Situs Gunung Padang (9): Ukurannya Dahsyat!

Bookmark and Share



Dok Ali Akbar, Ilust: Anton

Peneliti menemukan struktur berundak di sekeliling sisi bukit (Inzet: ilustrasi bangunan Situs Gunung Padang).


Geolog menggunakan metode citra satelit, georadar, geoelektrik, pengeboran, dan analisis karbon. Hasil sementara, usia Situs Gunung Padang adalah sekitar 10.000 tahun Sebelum Masehi. Juga ditemukan struktur buatan manusia di kedalaman tanah di bukit tersebut.

Tim arkeologi menggunakan metode ekskavasi dalam penelitiannya. Tim arkeologi yang memulai penelitian dari 15 Mei sampai 30 Juni lalu menggali tanah sedikit demi sedikit. Saat penggalian di Teras IV, ditemukan pecahan gerabah kecil. Kecil, memang, namun itu penting karena dia ditemukan di situs tersebut. “Kalau penduduk bilang, ‘di bawah banyak’. Iya, tapi di bawah sudah bercampur dengan masyarakat zaman sekarang,” kata Ali Akbar S.S., M.Hum., arkeolog dari Universitas Indonesia, yang mengomandoi tim arkeolog. Pecahan gerabah itu masih dalam proses analisis laboratorium.



Penemuan yang paling besar adalah ketika tim arkeologi menyusuri lereng bukit Gunung Padang dan membuka semak-semak lebat yang ada di sana. Mereka menemukan struktur batuan yang tersebar di sekeliling bukit. Konstruksi struktur tersebut membentuk undak-undakan. Tiap undakannya setinggi 1,5 meter. Bagian vertikal disusun dari batuan kolom, kemudian bagian horisontalnya adalah tanah. “Dari ukuran dan strukturnya, konstruksi tersebut bukan untuk tangga orang naik bukit. Itu adalah konstruksi mencegah longsor,” Ali menjelaskan.


Setelah tim melakukan survei ke sekeliling bukit, ternyata struktur semacam itu ditemukan hampir di semua tempat. “Sampai saat ini, kami sudah membuka sekitar 20 undakan yang tertutup semak di sisi sebelah timur bukit,” papar Ali. Dia pun bisa menyimpulkan bahwa seluruh sisi bukit itu adalah struktur punden berundak yang terintegrasi dengan tangga naik dan lima teras di puncaknya.


Yang luar biasa adalah ukurannya. Ali menjelaskan, luas wilayah punden berundak yang sudah terlihat di puncak bukit itu saja sudah menjadi punden berundak terbesar se-Asia Tenggara. “Jadi kalau struktur sampingnya bisa direkonstruksi, ukurannya sudah enggak ada lawan,” kata Ali bersemangat.


Luas areal situs di puncak bukit Gunung Padang tersebut sekitar empat hektare, sedangkan luas kompleks “bangunan” batunya sekitar 900 m2. “Dengan ditemukannya struktur di sisi samping bukit ini, luasnya mencapai 25 hektare,” kata Ali. Bandingkan dengan luas bangunan Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, yang “hanya” 1,5 hektare.

JB Satrio Nugroho