Yahudi Rusak Sendi-sendi Kehidupan Goyim - Edisi 1 sampai dengan 8 Edisi

Bookmark and Share


Disadari atau tidak, apa yang terjadi di dunia ini tak seluruhnya merupakan suatu kebetulan atau sebagai bentuk hukuman Tuhan terhadap ulah manusia yang kufur, namun akibat ulah sekelompok atau beberapa kelompok orang yang memiliki tujuan tertentu. Proyek Blue Beam adalah salah satu contohnya. Dalam tulisan bersambung ini saya akan mengupas gerakan-gerakan mereka di hampir semua bidang, yang membuat kita menghadapi kondisi dunia seperti saat ini.


Harus diakui, gerakan organisasi-organisasi rahasia Yahudi merupakan gerakan-gerakan yang harus selalu diwaspadai dan dicurigai. Dari begitu banyak organisasi mereka yang di , sejarah membuktikan tak satu pun yang tidak berbahaya karena setiap organisasi-organisasi itu bergerak secara efektif di bidangnya masing-masing untuk merusak kehidupan para goyim (julukan Yahudi untuk manusia di luar ras mereka) demi menjadi "Raja Dunia" dan menciptakan Tatanan Dunia Baru atau The New World Order (NWO)..

Namun demikian, dari berbagai kejadian mengerikan yang telah mengharu-biru umat manusia, dua di antaranya, yakni Freemasonry dan Illuminati merupakan prioritas yang harus diwaspadai, karena Freemasonry sebagai organisasi tertua dan dapat dianggap sebagai "reinkarnasi" Knight Templar, merupakan biang munculnya begitu banyak organisasi Yahudi, karena dari organisasi ini lah kemudian lahir organisasi-organisasi seperti The Round Table, Council of Relatioan Foreign (CFR), dan sebagainya. Sementara Illuminati dapat dianggap sebagai "premannya" para organisasi-organisasi itu, karena Illuminati lah yang melakukan pekerjaan-pekerjaan keras, kasar dan mengerikan bagi para goyim, seperti melakukan serangan terhadap World Trade Centre (WTC) yang kita kenal dengan sebutan tragedi 11 September


Dalam Al Qur'an surah Al Mai'dah ayat 64, Allah berfirman; “Dan mereka (orang-orang Yahudi) berbuat kerusakan di muka bumi, dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan”. Sementara dalam surah Al Baqarah ayat 217, Allah berfirman; "Mereka tak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka dapat mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran) seandainya mereka sanggup”.



Begitu banyak peringatan Allah dalam Al Qur'an tentang sepak terjang kaum Yahudi sejak dahulu hingga sekarang. Bahkan Nabi Muhammad Saw telah memberi isyarat bahwa apa yang dilakukan Yahudi itu akan berhasil. Ini lah hadistnya;



“Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al Khudriyyi r.a. katanya : Rasulullah Saw bersabda : “Kamu kelak akan mengikuti kelakuan orang-orang sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, Sehingga walaupun mereka masuk ke lubang biawak, kamu tetap mengikuti mereka. Kami bertanya : Wahai Rasulullah, apakah yang engkau maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan Nashrani? Rasul menjawab : “Kalau bukan mereka, siapa lagi?" (H.R. Bukhori, Muslim dan Ahmad).



Korban penyebaran narkotika.

Mengapa saya bilang Yahudi telah berhasil? Coba Anda baca berbagai rujukan tentang siapa sebenarnya biang penyebaran pornografi, prostitusi, narkotika, dan minuman keras? Apakah Anda termasuk penyuka di antara hal-hal itu, atau semuanya Anda suka?



Siapa pencetus isu hak asasi manusia (HAM), persamaan gender (yang oleh RA Kartini "diterjemahkan" sebagai emansipasi wanita), liberalisme, kapitalisme, sosialisme dan sebagainya? Semua orang punya hak asasi, namun ada batasnya. Jika mencegah kemungkaran, seperti misalnya keberatan konser Lady Gaga digelar pada 2 Juni 2012 di Jakarta dianggap melanggar HAM, lantas apakah HAM hanya milik orang-orang yang mendukung konser itu?


Persamaan gender juga ada batasnya. Jika kodrat wanita adalah berpenampilan feminin, apakah pantas jika wanita berpenampilan seperti laki-laki dan bergaul serta beraktifitas seperti laki-laki? Lalu dimana batas antara laki-laki dan perempuan jika semuanya dibolehkan? Apakah hanya sebatas, maaf, perbedaan bentuk kelamin?

Di tangan Yahudi, semua isu yang dihembuskan adalah isu yang sengaja dibuat melampaui batas-batas dan melampaui rambu-rambu, termasuk rambu berupa norma yang berlaku di masyarakat, dengan dalih globalisasi dan era modernisasi. Dan mayoritas manusia di Bumi telah mengikuti isu-isu yang dihembuskan itu, sehingga disadari atau tidak, pola fikir kebanyakan masyarakat Indonesia pun saat ini, terutama yang mengaku sebagai "manusia modern", mulai mengarah pada paham sekulerisme, karena mereka keberatan jika kehidupan beragama dicampuradukkan dengan kehidupan bernegara. Padahal, bangsa yang bernegara tanpa menjadikan agama sebagai pegangan, akan menjadi bangsa yang rusak. Silahkan kaji bagaimana kondisi bangsa yang negaranya berdiri di atas paham sekulerisme.


Dari paparan di atas, jelas sekali bahwa Yahudi tak pernah rela terhadap agama yang diturunkan Allah SWT kepada Muhammad Saw (Islam), maupun kepada Nabi Isa As (Nasrani), selain karena mereka memang merupakan bangsa yang kufur sehingga dilaknat Allah (lihat Al Qur'an Surah Al Baqarah ayat 88-89, Al Baqarah ayat 159, Al Muddatstsir ayat 47, dan ayat-ayat lain yang terkait dengan Yahudi), juga karena serangan bangsa Babylonia yang dipimpin Raja Nebukadnezar II pada sekitar sekitar 590 SM, membuat mereka terusir dari Yerusalem . Pengusiran inilah yang kemudian mengilhami ras Yahudi untuk mendirikan negara Israel agar dapat kembali memiliki kampung halaman, dan berambisi menguasai dunia dengan mendorong terciptanya The New World Order (NWO) atau Tatanan Dunia Baru dimana mereka sebagai penguasa dan pengendalinya. Salah satu titik yang diserang adalah agama yang merupakan sesuatu yang amat krusial, karena agama lah yang mengajarkan kebaikan dan keburukan, dan mengajarkan bagaimana berkehidupan yang baik dalam hubungannya dengan sesama manusia dan Tuhan.





Kelakuan Yahudi terhadap wanita Arab

Selain itu, mereka juga "menyerang" sendi-sendi kehidupan masyarakat goyim yang lain, baik di bidang ekonomi, pendidikan, pengetahuan, dan sebagainya. Yang lebih keji, demi mempermudah pembentukan NWO, Yahudi juga menciptakan program depopulasi penduduk, sehingga agar jumlah goyim tidak terlalu banyak, berbagai virus diciptakan (di antaranya virus HIV/AIDS), berbagai program dijalankan, dan berbagai perang diciptakan.




Hasilnya, silakan cari data tentang jumlah korban penderita HIV/AIDS, korban Perang Dunia I dan II, dan berbagai korban perang lainnya. Dan carilah data tentang dampak dari imunisasi maupun keluarga berencana (KB). Anda akan melotot dan menghela nafas karena selain akan sangat marah, juga sakit hati karena diam-diam mereka telah menghujam dari belakang atau menggunting dalam lipatan.

Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda; "Tidak akan terjadi hari kiamat sebelum kaum Muslimin memerangi orang-orang Yahudi. Kemudian kaum Muslimin membunuh mereka sampai orang Yahudi bersembunyi di belakang batu atau pohon. Maka batu -batu dan pohon itu berkata: Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ini di belakangku ada Yahudi, kemarilah lalu bunuhlah. Kecuali pohon Gharqad (sebuah pohon berduri yang dikenal dikalangan bangsa Yahudi). Sesungguhnya Gharqad itu adalah salah satu pohon bangsa Yahudi".


Agama merupakan tuntunan hidup bagi setiap manusia, baik dalam bernegara, bermasyarakat, maupun dalam berhubungan dengan sang Maha Pencipta. Menyelewengkan ajaran agama berarti menyeret orang pada kesesatan dan kekeliruan dalam memahami banyak hal, termasuk dalam memahami apa yang boleh dan tidak menurut agama. Yahudi sukses "menyerang" yang satu ini, sehingga agama Nasrani yang dibawa Nabi Isa As telah kehilangan orisinalitasnya, dan menurut Nabi Muhammad Saw, di akhir zaman agama ini terpecah menjadi 72 golongan, sementara Islam terpecah menjadi 73 golongan.


2. A. Yahudi Menyerang Agama Nasrani


Nabi Isa As lahir saat Yerusalem dijajah imperium Romawi yang menganut kepercayaan Politeisme atau kepercayaan yang mengakui adanya lebih dari satu Tuhan (para dewa-dewi). Penjajahan ini membuat ras Yahudi dari Suku Essenes yang masih berpegang pada agama Tauhid yang dibawa Nabi Musa As, terbelenggu karena tak dapat mengembangkan agamanya, sementara ras Yahudi dari Suku Farisi dan Saduki makin lama makin jauh dari ajaran agama Samawi (agama yang diturunkan dari langit) itu. Bahkan, karena kepercayaan Romawi tak berbeda dengan kepercayaan nenek moyang mereka yang penyembah berhala (paganisme), akhirnya tak sedikit dari mereka yang kembali kepada agama nenek moyangnya itu.



Saat Nabi Isa menyampaikan risalah Allah SWT, Suku Essenes dengan senang hati mengikutinya, namun Suku Farisi dan Saduki membencinya. Apalagi karena setiap kali berdakwah, Nabi Isa As selalu mengingatkan penyelewengan kedua suku itu, dan memintanya agar kembali ke jalan yang benar dengan hanya menyembah satu Tuhan; Allah. Dakwah Isa ini membuat suku Farisi dan Saduki ingin membunuhnya, namun mereka gagal menghasut pemerintah Romawi agar menangkap dan menghukum mati putra Maryam, meski para pemuka kedua suku itu memfitnah Nabi Isa As dengan mengatakan bahwa Al Masih berniat melakukan makar demi membebaskan ras Yahudi dari penjajahan Romawi, sekaligus ingin menjadikan dirinya sebagai Raja Yahudi. Pemerintah Romawi tak terhasut karena tahu bahwa pertikaian antara Yahudi Farisi dan Saduki dengan Isa Putra Maryam, adalah untuk kepentingan diri mereka sendiri.


Berkat pengkhianatan satu dari dua belas sahabat Nabi Isa As, Yahuda al-Iskhriyutha yang dalam agama Kristen disebutkan bernama Yudas Iskariot, Al Masih ditangkap Yahudi Farisi dan Saduki, dan diserahkan kepada Pilatus, gubernur Romawi di Yerusalem. Pilatus sempat ingin membebaskan Isa karena menganggap sang Al Masih tidak melakukan kesalahan apapun, namun Yahudi Farisi dan Saduki bersikeras bahwa Isa harus dihukum. Isa bahkan mereka tuduh sebagai orang yang sedang berusaha menyesatkan rakyat, dan perampok. Mereka meminta Pilatus menyalib Putra Maryam.


Pilatus juga menolak permintaan itu, namun karena Yahudi Farisi dan Saduki mendesak, bahkan memaksa, akhirnya Pilatus memenuhi permintaan mereka karena khawatir Yahudi Farisi dan Saduki akan mengamuk dan membuat kerusuhan. Maka, penyaliban pun dilakukan.


"Sepeninggal Isa", dengan dibantu pemerintah Romawi, Yahudi Farisi dan Saduki melakukan "pembersihan" terhadap para murid dan sahabat Nabi Isa (hawariyyin) yang tinggal sebelas orang, sehingga di antara mereka ada yang lari dari Yerusalem. Di antara Yahudi Farisi yang melakukan pengejaran adalah Saul atau Paulus dari Kota Tarsus, Kikilia. Oleh kaumnya, dia ditugaskan melakukan pengejaran hingga Damsyik. Orang ini lah yang membuat agama Nasrani yang dibawa Nabi Isa As menyeleweng karena memasukkan unsur trinitas dalam agama Tauhid itu.




Paulus.

"Penghancuran" agama Nasrani oleh orang Yahudi ini bermula ketika ia kembali ke Palestina setelah melakukan pengejaran ke Damsyik. Begitu menginjakkan kaki kembali di Yerusalem, ia datang ke tempat-tempat peribadatan pengikut Nabi Isa As, dan mengaku kalau dirinya telah menganut agama Nasrani. Para pengikut Nabi Isa yang kemudian dikenal sebagai penganut ajaran Nasrani (Kristen) Unitarian, tak percaya begitu saja, dan Paulus pun membual. Katanya, ketika ia berada di Damsyik pada tengah hari, ia melihat ada cahaya yang memancar dari langit, dan kemudian terdengar suara yang mengaku sebagai Yesus (Isa As), dan menegurnya karena apa yang ia lakukan melukai hati Yesus. Bahkan kata Yesus, ia takkan dapat menghindar dari dosa atas perbuatannya itu.



"Maka aku pun tersadar dan bertaubat, dan terus ke tempat ini untuk ikut bersamamu,” imbuhnya.



Para pengikut Nabi Isa As memercayainya. Apalagi karena kemudian Paulus memperlihatkan kesungguhan dalam mempelajari ajaran Nabi Isa As, dan menjadi pendakwah. Ia menyiarkan agama Nasrani hingga negeri yang jauh seperti Antighia dan negeri-negeri lain yang tidak tersentuh agama Yahudi. Termasuk Roma.


Namun waktu kemudian membuktikan kalau Paulus hanya berpura-pura memeluk agama Nasrani karena kemudian ia menuhankan Isa As, dan bahkan menjadikan Allah SWT sebagai Bapak Isa As, dan juga menuhankan Maryam sebagai Tuhan Ibu (trinitas). Pertikaian pun pecah antara Paulus dan para pengikut Nabi Isa AS, namun Paulus tak peduli. Dalam waktu singkat, pengikutnya demikian banyak karena "agama baru" yang dibuatnya, yang dinamakan "Katholica" dan berarti agama untuk umum, mudah menarik minat dan perhatian masyarakat penganut Politeisme dan paganisme.


Puncak pertikaian itu terjadi pada akhir abad ke-3 dan memasuki abad ke-4. Kala itu Arius (250-336 M), seorang tokoh Kristen Unitarian yang bermukim di Alexandria, Mesir, dengan gigih menentang Katholica, sehingga lahirlah gerakan Arianisme untuk menentang Kristen buatan Paulus itu. Ia bahkan menerbitkan buku berjudul Thallia. Di masa inilah gereja menjadi pecah dua, yakni yang disebut Pauline Church (gereja Paulus), dan Apostolic Church (Gereja Rasuli) milik penganut Nasrani (Kristen) Unitarian.



Konsili Nicea I

Pertikaian ini membuat Kaisar Romawi kala itu, Constantine I, khawatir pada kestabilan dan keamanan negaranya. Maka digelarlah sebuah sidang mediasi yang menghadirkan semua uskup dari seluruh penjuru imperium Romawi yang kemudian kita kenal dengan sebutan Konsili Nicea I. Sidang ini digelar pada 20 Mei 325 M di Kota Nicea (sekarang bernama Iznik, Turki). Dalam sidang ini, Arius menolak mentah-mentah konsep homoousios (satu hakikat) yang menjadi dasar ajaran Katholica Paulus, sehingga Isa As dituhankan, Allah SWT dijadikan sebagai bapak Al Masih, dan Maryam dijadikan Tuhan Ibu. Semula, Kristen Unitarian yang diusung Arius didukung sekelompok uskup yang dipimpin Eusebius dari Nicomedia, namun setelah ia memaparkan pandangan-pandangannya tentang agama Nasrani yang ia yakini, sebagian besar uskup dalam kelompok ini menarik dukungan dan bahkan menudingnya telah melakukan penghujatan. Kristen Unitarian kalah dan Constantin mengakui eksistensi Kristen Trinitas.



Kekalahan ini membuat Arius beserta para pendukungnya dikucilkan, dan buku Thallia dibakar. Selain itu, jabatan Arius sebagai seorang diaken di gereja Alexandria, juga dicopot, dan ia beserta pendukungnya dianggap sebagai musuh gereja. Selama dalam pembuangan, Arius sangat menderita sehingga adik perempuan Constantine, Constantia, kasihan dan meminta Constantine memulihkan jabatan Arius. Constantine setuju. Namun sore hari, hanya beberapa jam sebelum upacara pemulihan jabatan akan dilakukan di Katedral Konstantinopel pada 336 M, Arius tiba-tiba meninggal. Kematiannya ini memicu polemik karena ada yang menganggap kematian Arius sebagai hukuman Tuhan, namun ada yang beranggapan kalau Arius mati karena diracun.





Arius.

Sepeninggal Arius, Kristen Unitarian tetap eksis karena disebarluaskan oleh para pengikutnya, meski untuk itu mereka tak henti-hentinya berkonfrontasi dengan penganut Kristen Trinitas, terutama dengan Athanasius, uskup Alexandria, dan mereka yang menerima hasil Konsili Nicea I. Kristen Unitarian disebar hingga Eropa, terutama di kalangan bangsa Goth. Pada masa ini, muncul lagi tokoh Arianisme yang disegani, Ulfilas. Konon, meski mendukung Kristen Trinitas, Constantine I dan anak-anaknya sebenarnya mengakui kebenaran Kristen Unitarian. Bahkan menjelang kematiannya, Constantin sempat membaca syahadat yang mengakui bahwa Isa As adalah Rasul Allah.



Dalam Al Qur'an surah An Nisaa ayat 171, Allah SWT berfirman; "Wahai Ahli Kitab (Yahudi & Kristen), janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Mesias, Isa anak Maria itu, adalah rasul Allah dan kalimat-Nya yang disampaikannya kepada Maria, dan roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "Tiga", berhentilah, lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara".




Ayat ini merupakan bantahan Allah SWT atas doktrin trinitas Kristen yang dibuat Paulus, dan masih banyak lagi firman-firman Allah SWT yang mendukung Arianisme atau Kristen Unitarian. Termasuk firman-Nya pada surah Al Maaidah ayat 73. Firman Allah; "Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih".


Tak dapat dipungkiri bahwa konsep Paulus menuhankan Isa As selain karena ia berdarah Yahudi Frisian yang menganut paganisme, juga karena tak suka pada ajaran yang dibawa Al Masih. Ia menciptakan trinitas karena terinspirasi oleh mukjizat-mukjizat Al Masih, seperti kelahirannya yang tanpa melalui pembuahan, kemampuannya menghidupkan kembali orang yang telah meninggal, dan "hidup kembali" setelah dibunuh di tiang salib. Namun dalam Al Qur'an Surah Maryam ayat 92-93, Allah dengan tegas mengatakan bahwa Isa bukan anaknya. Kata Allah; "Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil anak. Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai seorang hamba".


Pernyataan ini ditegaskan pula dalam ayat-ayat lain, di antaranya surah Al An'am ayat 101. Kata Allah; "Dia-lah Sang Pencipta langit dan bumi. Bagaimana mungkin Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri? Dia-lah Yang menciptakan segala sesuatu; dan Dia-lah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu".



Soal penyaliban Al Masih, dalam surah An Nisaa ayat 157-158, Allah berfirman: "Dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh al-Masih, lsa putera Maryam, Rasul Allah". Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat lsa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".



Saat akan ditangkap di Taman Gethsamani, Baitumuqaddis, setelah bersama para hawariyyin merayakan Hari Raya Roti Tak Beragi yang merupakan Hari Raya Paskah Yahudi, Al Masih didatangi Yudas yang ingin memberitahu Yahudi Farisi dan Saduki tentang yang mana sosok Al Masih di antara para sahabat dan pengikutnya. Caranya adalah dengan berbisik di telinga Al Masih.


Menurut literatur Islam, saat membisiki Al Masih itulah Allah SWT mengubah wajah Yudas hingga amat mirip dengan Isa As, sehingga ketika Yudas kembali kepada Yahudi Farisi dan Saduki, ia ditangkap, diserahkan kepada Pilatus, dan disalib. Sementara Isa As diangkat Allah ke langit, dan diturunkan lagi beberapa hari setelah mayat Yudas dimakamkan, sehingga orang mengira ia hidup kembali.

Di akhir zaman, menurut Allah dalam Al Qur'an, Nabi Isa akan diturunkan kembali untuk membantu Imam Mahdi membunuh Dajjal, dan menegakkan kembali agama Tauhid yang di zaman Nabi Muhammad Saw diganti namanya oleh Allah menjadi Islam. Bagi ras Yahudi, Dajjal adalah penyelamat mereka. Naudzubillahiminzalik!


Agama Islam merupakan agama penyempurna agama-agama Samawi sebelumnya yang di era sebelum Nabi Isa As hanya disebut sebagai agama Tauhid saja, dan di era Nabi Isa As disebut Nasrani. Dalam surah Al Maidah ayat 3, Allah berfirman; “Pada hari ini, telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu”.





2. B. Yahudi Menyerang Agama Islam



Kedatangan Nabi Muhammad Saw sebagai Nabi terakhir dan penutup telah tercantum dalam kitab-kitab terdahulu yang diturunkan kepada Nabi Musa As, Nabi Daud As, dan Nabi Isa As, yakni Taurat, Zabur dan Injil. Bahkan dalam literatur Islam disebutkan bahwa ketika Allah SWT menikahkan Nabi Adam As dengan Siti Hawa, maharnya adalah 10 kali shalawat untuk Nabi Muhammad Saw (sebagai rujukan, KLIK DI SINI).








Perpecahan agama Islam bermula pada zaman Khalifah Utsman bin Affan, setelah Rasulullah SAW wafat. Sejumlah sejarawan dan ulama meyakini ada lima sebab pecahnya agama ini (sebagai rujukan, KLIK MULAI DARI SINI). Pertama, ghuluw atau bersikap berlebihan terhadap sesuatu yang terkait dengan Islam. Misalnya kaum Syi’ah yang terlalu berlebihan dalam mencintai Ali bin Abi Thalib, sahabat Rasulullah SAW, dan aliran Khawarij yang terlalu berlebihan dalam memahami dan menyikapi ayat wa’id (ancaman) dalam Al-Qur’an, sehingga golongan ini mengkafirkan umat Islam yang melakukan dosa besar.



Kedua, karena membantah bid’ah dengan bid’ah semisal. Contohnya golongan Murji’ah yang meng-counter pendapat Khawarij yang mengkafirkan umat Islam yang melakukan dosa besar, namun akhirnya malah memunculkan bid’ah baru berupa anggapan bahwa pelaku dosa besar tetap seorang mukmin dengan tingkat keimanan yang sempurna. Padahal iman manusia dapat mengalami pasang surut yang tercermin dari perilaku dan perbuatannya.




Ketiga, karena pengaruh dari luar Islam. Golongan Syi’ah misalnya. Golongan ini muncul akibat gagasan Abdullah bin Saba’, seorang Yahudi, yang sengaja diselundupkan ke kalangan umat Islam untuk memecah belah umat Muhammad tersebut. Golongan Jahmiyah digagas oleh Ja’d bin Dirham, juga orang Yahudi. Sekte Jabariyah didirikan oleh dua orang Yahudi, yakni Ja'd bin Dirham dan Jahm bin Shafwan. Sedang Wahabi, menurut buku Catatan Sorang Mata-mata dan buku berjudul Persekongkolan Menghancurkan Islam, hadir di muka bumi berkat rekayasa Inggris melalui agen rahasianya yang bernama samaran Hempher. Dan seperti kita tahu, seperti halnya Amerika, kelompok Yahudi seperti Freemasonry juga mengendalikan negara itu.



Keempat, karena lebih mengedepankan akal dibanding iman dan naqi (dalil). Golongan Mu’tazilah adalah salah satu golongan yang memahami Islam dengan lebih mengedepankan akal.




Kelima, karena pengaruh filsafat Yunani yang diterjemahkan. Golongan Mu’tazilah juga termasuk golongan yang terpengaruh filsafat Yunani ini. Pengaruh ini terlihat jelas pada fikrah (pemikiran) dan pemahaman golongan ini tentang Islam.



Syaikh Ghalib bin Ali Al-‘Iwaji mempertajam penyebab perpecahan umat Islam ini dengan menambahkan beberapa sebab, yakni ;

1. Adanya ulama yang berakidah menyimpang.

2. Kebodohan yang merajalela di antara kaum muslimin.


3. Tidak memiliki standar pemahaman yang benar.

4. Adanya ikhtilaf yang didasari hawa nafsu .

5. Rasa ashabiyah (fanatik golongan).

6. Adanya hasad (kedengkian) dalam hati.


7. Adanya kecenderungan untuk menumbuhsuburkan bid’ah dan hawa nafsu.

8. Sikap mempertuhankan akal dan menomorduakan naqi (dalil).



Ketika zaman Rasulullah SAW, umat Islam bersatu karena mereka senantiasa dibimbing oleh wahyu yang diterima Rasulullah SAW, sehingga dapat satu akidah, satu fikrah, dan satu jama’ah. Jika ada perselisihan atas suatu permasalahan, dapat langsung bertanya kepada Rasulullah SAW. Hal ini dikuatkan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam buku Miftahu Sa’adah yang ditulisnya. Dalam buku ini ia mengatakan; “Sesungguhnya para sahabat yang hidup pada zaman Nabi berada dalam satu akidah, karena mereka mendapati masa-masa turunnya wahyu. Mereka dimuliakan karena persahabatannya dengan Rasul, dan dihilangkan keraguan dan prasangka dari dada mereka.”



Mulai terpecahnya umat Islam pada zaman Khalifah Utsman bin Affan dipicu oleh tindakan Khalifah yang mengangkat beberapa orang kerabatnya menjadi pejabat, termasuk menjadi gubernur. Tindakan ini dimanfaatkan Abdullah bin Saba’ untuk menghasut kaum muslimin dengan mengatakan bahwa Utsman telah melakukan praktek kolusi, dan layak untuk dipermasalahkan. Sekelompok umat muslim, termasuk di dalamnya kelompok Qura’, termakan hasutan ini, dan melalui serangkaian campur tangan Abdullah bin Saba’, Utsman pun dibunuh. Inilah peristiwa berdarah pertama yang terjadi dalam sejarah Islam dimana kaum muslimin membunuh sesamanya.

Sepeninggal Utsman, kaum muslimin mengangkat Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah. Kerabat, sahabat dan para pendukung Utsman meminta Ali agar segera menghukum para pembunuh Utsman, namun Ali mengabaikan karena ia ingin membenahi dahulu pemerintahannya sebelum menangani kasus pembunuhan tersebut.





Perang Shiffin

Tak puas pada sikap Ali, pemberontakan pun terjadi dengan dimotori Siti Aisyah dan dibantu Zubair dan Thalhah. Maka, pecah lah Perang Jamal. Pemberontakan ini berhasil diredam, namun muncul pemberontakan lain yang dimotori Gubernur Syam (Syria) Muawiyah bin Abu Sufyan yang dikenal dengan nama Perang Shiffin. Pemberontakan terjadi karena Muawiyah juga menuntut Ali agar segera menghukum para pembunuh Utsman, sehingga karena merasa ditentang, Ali memecat Muawiyah. Sebelum perang meletus, Ali sebenarnya sempat mengutus Jarir bin Abdillah Al-Bajuli untuk berunding, namun gagal karena Muawiyah ngotot agar Ali segera menghukum para pembunuh Utsman, dan bahkan menuntut agar Ali meletakkan jabatan jika memang tak mampu memenuhi tuntutannya itu. Utusan lain yang kemudian dikirim, yakni Syabats bin Aibi Al-Yarbu’I At-Tamimi, Ali bin Hatim At-Tha’I, Yazid ibn Qais Al-Arhabi, dan Ziyad bin Khasafah At-Taimi At-Tamimi, juga pulang tanpa hasil.



Perang berkecamuk selama berhari-hari, dan ketika pasukan Ali nyaris meraih kemenangan, dalam keadaan terdesak Gubernur Mesir Amru bin Ash yang menjadi sekutu Muawiyah dalam peperangan itu, mengangkat Mushaf Al-Qur’an dengan tombak sebagai tanda mengajak berdamai. Ali dan komandan pasukannya, Malik Ibnu Asytar, menolak karena ajakan itu dinilai tak pantas mengingat Mushaf Al-Qur’an adalah benda suci yang harus diperlakukan dengan baik, namun sebagian anggota pasukannya, termasuk para tokoh kelompok Al-Qura’ yang menjadi mitra koalisi dalam perang tersebut, seperti Mis’ar bin Fadki At-Tamimi, Zaid bin Hushain Ath-Thai, mendesak agar tawaran damai diterima. Kelompok ini bahkan mengancam akan memperlakukan Ali seperti yang telah mereka lakukan terhadap Utsman.

Ali menerima tawaran damai dengan terpaksa dan berniat mengutus Abdullah bin Abbas atau Malik Al-Asytar untuk melakukan perundingan damai dengan kubu Muawiyah, namun kelompok Qura’ dan anggota pasukan yang menyetujui ajakan damai, meminta agar Abu Musa Al-Asy’ari saja yang dikirim. Ali pun mengalah. Perundingan yang berlangsung di Daumah Al-Jandal ini berlangsung alot karena belangsung hingga enam bulan, mulai dari bulan Shaffar hingga Ramadhan 37 H. Kubu Muawiyah diwakili oleh Amru bin Ash.


Setelah perundingan selesai, kelompok Al-Qura’ yang tak lepas dari intervensi Abdullah bin Saba’, berbalik sikap. Jika semula mereka yang mendorong terjadinya tahkim (perdamaian), kini mereka menentangnya dengan dalih bahwa tahkim tersebut salah karena Ali berada pada pihak yang benar, sehingga hukum Allah terkait dengan Perang Shiffin telah jelas. Mereka meneriakkan la hukma illa lillah (tidak ada hukum kecuali hukum Allah), dan meminta Ali mengakui kesalahan yang telah diperbuatnya, serta mengaku kalau ia telah kafir. Mereka bahkan mendesak agar tahkim dibatalkan. Ali tentu saja menolak semua tuntutan itu, karena jika ia membatalkan tahkim, berarti ia mengingkari janji, dan ia juga tak mungkin mengakui dirinya telah kafir karena ia tidak pernah berbuat musyrik.


Marah karena semua tuntutannya ditolak, berkat dorongan Abdullah bin Saba’, kelompok Al-Qura’ dan anggota pasukan Ali yang mendukung sikap kelompok ini, meninggalkan kamp Ali di Kufah dan pergi ke desa Harura yang berlokasi tak terlalu jauh dari Kufah. Orang-orang ini kemudian dikenal sebagai golongan Al-Haruriyah, sesuai dengan nama desa yang mereka tempati. Mereka juga kemudian membentuk sebuah organisasi dan mengangkat Abdullah bin Wahab Ar-Rasibi sebagai pemimpinnya. Karena meninggalkan kubu Ali, kelompok ini kemudian dikenal dengan nama golongan Al-Khawarij, bentuk jamak dari Khariji (yang keluar). Ini lah firqah (golongan) sesat pertama dalam Islam. Ini dibenarkan Syaikul Islam Ibnu Taimiyah dengan pernyataannya, bahwa “Ahlul Bid’ah yang pertama kali keluar dari Jama’ah Muslimin adalah firqah Khawarij.”

Syi'ah awalnya adalah sebuah kelompok yang mengaku sebagai pengikut setia Khalifah Ali bin Abu Thalib, namun berkat "campur tangan" Abdullan bin Saba', kelompok ini akhirnya malah menganggap Ali sebagai Nabi, bahkan akhirnya menganggap dia sebagai Tuhan. Ali sempat ingin membunuh Yahudi asal Yaman ini, namun tak jadi karena sahabat Ali, Abdullah bin Abbas, melarangnya. Ali akhirnya membuang Abdullah bin Saba' ke Madain, namun justru dari sinilah Abdullah bin Saba' akhirnya mendirikan sekte Syi'ah.





Orang Yahudi.

Kehebatan Yahudi dalam memecah belah Islam karena mereka jago dalam "memelintir" ajaran-ajaran Islam, sehingga pemahaman yang salah justru malah menjadi benar dalam pandangan pengikut sekte yang dibentuknya. Perpecahan kian parah setelah filsafat Yunani yang mengandung ajaran politeisme, dibawa masuk oleh oknum Yahudi, ke atmosfir Islam, sehingga sekte-sekte atau golongan-golongan yang telah ada bahkan terpecah-pecah lagi. Berkat filsafat Yunani, sekte Syi'ah saja terpecah menjadi beberapa sekte, di antaranya Syi'ah Ismailiyah dan Syia'ah Zaidiyah.


Dalam Al Qur'an Surah Al Baqarah ayat 120, Allah berfirman; "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu".



Ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang amat penting bagi kehidupan manusia, karena dengan ilmu pengetahuan, manusia dapat mengetahui banyak hal demi meningkatkankehidupannya. Namun bagi Freemasonry, Illuminati dan organisasi Yahudi lainnya, ilmu pengetahuan juga ampuh untuk dimanfaatkan guna mencapai tujuan. Maka, jangan kaget jika tak sedikit teori yang justru hanya menjadi polemik atau kontroversi, karena teori itu sengaja dimunculkan demi menciptakan keresahan dan menggoyahkan keimanan seseorang terhadap agama yang dianutnya.






3. Yahudi Menunggangi Ilmu Pengetahuan



Pada 28 November 1859 seorang naturalis Yahudi yang kita kenal dengan nama Charles Darwin, menerbitkan sebuah buku berjudul berjudul "On the Origin of Species by Means of Natural Selection, or The Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life" yang disingkat "The Origin of Species". Buku yang membeberkan teori bahwa organisme secara bertahap berkembang melalui sebuah proses yang disebut sebagai “seleksi alam” ini terjual habis dalam waktu singkat. Banyak ilmuwan yang kemudian menganut teori ini karena dianggap sebagai jawaban atas berbagai teka-teki dalam ilmu biologi, sehingga mereka mengganggap teori ini merupakan dasar ilmu hayat (biologi), dan tanpa teori ini, ilmu biologi tak akan berkembang. Namun gereja Kristen Ortodoks mengecam karena dianggap klenik.









Charles Darwin.

Pada 1871, naturalis Yahudi yang lahir di Shrewsbury, Inggris, pada 12 Desember 1809 itu menerbitkan buku yang lebih menghebohkan lagi; "The Descent of Man, and election in Relation to Sex dan The Expression of the Emotions in Man and Animals", karena dalam buku ini naturalis yang meninggal pada 1882 itu memaparkan Teori Evolusi yang mengklaim bahwa manusia modern saat ini merupakan evolusi dari kera yang berlangsung selama ribuan tahun!



Sejak "The Descent of Man" diterbitkan hingga abad 20, masyarakat dunia terguncang karena teori ini mematahkan ajaran Islam bahwa manusia di Bumi sejak dulu hingga sekarang merupakan keturunan Nabi Adam As yang diciptakan Allah dari tanah, dan Siti Hawa yang diciptakan Allah dari tulang rusuk Nabi Adam As. Dunia Kristen pun terguncang sama parahnya karena mereka pun percaya manusia merupakan keturunan Adam dan Eva yang diturunkan Allah ke Bumi karena melanggar larangan-Nya. Namun, serangkaian penemuan ilmiah kemudian membuktikan bahwa teori ini tidak benar. Darwin sengaja memunculkan Teori Evolusi karena dia Yahudi, dan dia tahu persis tujuan rasnya untuk menguasai dunia.




Konspirasi antara Darwin dan rasnya untuk menggoyahkan keimanan umat Islam dan Kristen dapat dilacak dari butir ke-9 Protokol Zionis yang berbunyi; "Yahudi akan mendirikan kerajaan diktator dengan membuat dan melaksanakan undang-undang yang tegas, yaitu undang-undang yang akan membunuh tanpa pengampunan. Yahudi akan merusak moral pemuda-pemuda bukan Yahudi dengan menanamkan teori-teori palsu dan ilmu-ilmu yang batil".



Konspirasi Darwin dengan rasnya juga dapat dilacak pada program ketiga dari 10 program yang hingga kini masih dijalankan Freemasonry yang disebut “Parokim”. Program ketiga itu terdiri dari tiga butir, dan butir ketiganya menyatakan begini; "Membangkitkan khurafat dan menyiarkan teori Sigmund Freud dan Charles Darwin, sehingga antara antara ilmu pengetahuan dan agama bersaing, kalah mengalahkan".




Yang mungkin dapat membuat Anda sangat marah adalah, banyak kalangan percaya bahwa Teori Evolusi dimunculkan Darwin karena ia faham banar ajaran Talmud, kitab suci kaum Yahudi yang merupakan penyelewengan dari Kitab Taurat yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Musa As. Apalagi karena ia termasuk keluarga besar Freemason.








Teori Evolusi.

Dalam Kerihoth 6b dan Yebamoth 61a, Talmud mengajarkan begini; “Hanya orang-orang Yahudi yang manusia, sedangkan orang-orang non Yahudi bukanlah manusia, melainkan binatang”. Dalam Ezekiel 34:31, Talmud mengajarkan begini; “Engkau disebut manusia (Adam), tetapi ‘Goyyim’ (orang non-Yahudi) tidak disebut sebagai manusia”. Dan dalam Yebamoth 98a kitab Talmud mengajarkan begini; “Semua anak keturunan orang kafir tergolong sama dengan binatang”.




Yahudi menganggap manusia di luar ras mereka sebagai bukan manusia, karena hanya ras mereka lah yang diciptakan Tuhan di Bumi ini, dan mereka merupakan satu-satunya ras keturunan nabi Ibrahim As, sehingga untuk menguatkan klaim tersebut, dimunculkannya Teori Evolusi sebagai bukti bahwa asal usul manusia non Yahudi memang berasal dari binatang. Tepatnya kera.



Karena derajat goyim yang amat rendah, dalam Baba Kamma 113a, Talmud bahkan mengajarkan begini kepada para Yahudi; “Orang Yahudi diperbolehkan berdusta untuk menipu orang kafir”. Sedang dalam Zohar 168a, Talmud mengajarkan begini; "Orang yahudi harus selalu berusaha untuk menipu orang-orang non-yahudi".






Erasmus Darwin

Dari berbagai sumber rujukan diketahui, meski Darwin dikenal sebagai seorang naturalis, namun dia tidak tercatat di lodge mana pun milik Freemasonry, sehingga ia diyakini bukan anggota organisasi persaudaraan Yahudi tertua di dunia itu. Namun demikian, dari ideologi yang dianutnya, banyak yang meyakini bahwa Darwin mendapatkan ajaran-ajaran Masonik dari kakek dan ayahnya, Erasmus Darwin dan Robert Darwin yang merupakan anggota Freemason. Erasmus bahkan merupakan imam di loge Canongate, Edinburg, Skotlandia.




Yang juga perlu dicatat dan dicermati adalah, teori Evolusi bukan murni hasil buah fikiran Darwin, melainkan buah fikiran Erasmus. Darwin hanya meneruskan dan memublikasikannya.



Naturalis merupakan satu dari begitu banyakaliran dalam filsafat yang dicekoki Yahudi kepada para goyim agar mereka tersesat dari agama yang dianut maupun dalam memahami banyak hal. Dalam banyak kasus, aliran-aliran itu terbukti hanya memicu kontroversi, membuahkan pro-kontra yang berkepanjangan, dan memicu munculnya aliran-aliran baru. Freemason cs sengaja menyebar ideologi-ideologi agar goyim terpecah belah dan mudah dihancurkan.






4. Yahudi memanipulasi fikiran manusia



Aliran naturalis lahir pada abad ke-17 dan mengalami perkembangan pada abad ke-18. Aliran dalam ilmu filsafat ini lahir sebagai reaksi terhadap aliran filsafat pendidikan Aristotalian-Thomistik. Secara definitif, naturalisme berasal dari kata “nature” atau alam, dan aliran ini merupakan teori yang menerima “nature” sebagai keseluruhan realitas. Aliran ini didukung oleh tiga aliran besar, yaitu realisme, empirisme dan rasionalisme. Namun demikian, pada dasarnya semua penganut naturalis merupakan penganut realisme, meski tidak semua penganut realisme merupakan penganut naturalisme. Bahkan Imam Barnadib menyebut, realisme merupakan anak dari naturalisme. Karenanya, tak heran jika banyak ide-ide pemikiran realisme sejalan dengan naturalisme.









Plato.

Jika Anda beranggapan bahwa filsafat yang juga dianut para tokoh dunia seperti Plato (427 – 347 SM) dan Aristoteles (384 – 322 SM) ini merupakan aliran yang "mendewakan" alam sebagai ciptaan Tuhan, Anda keliru karena naturalisme merupakan aliran yang tidak menerima dan mengakui bahwa alam yang indah dan menakjubkan ini, juga seluruh isinya, merupakan ciptaan Tuhan. Aliran ini berpandangan, apa yang ada di jagat raya terjadi dengan sendirinya melalui proses yang begitu panjang dan lama (sesuai dengan Teori Evolusi).



Filsafat naturalis memiliki pandangan yang mendekati aliran materialisme, doktrin lain yang juga dimunculkan dan dikembangkan Yahudi untuk para goyim. Bahkan ilmuwan muslim Harun Yahya mengatakan, Teori Evolusi dapat dianggap sebagai pondasi filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia, yakni materialisme.




Menuruh Harun, filsafat materialisme merupakan pemikiran yang mengandung sejumlah kepalsuan terkait dengan mengapa dan bagaimana manusia muncul di muka Bumi.



"Materialisme mengajarkan bahwa tidak ada sesuatu pun selain materi yang merupakan esensi dari segala sesuatu, baik yang hidup maupun tak hidup. Berawal dari pemikiran ini, materialisme mengingkari keberadaan Sang Maha Pencipta, yaitu Allah. Dengan mereduksi segala sesuatu ke tingkat materi, teori ini mengubah manusia menjadi makhluk yang hanya berorientasi kepada materi dan berpaling dari nilai-nilai moral. Ini adalah awal dari bencana besar yang menimpa hidup manusia," katanya.








Harun Yahya


Lebih jauh Harun Yahya mengatakan, kerusakan akibat ajaran materialisme tidak hanya terbatas pada tingkat individu, melainkan juga mengarah untuk meruntuhkan nilai-nilai dasar suatu negara dan masyarakat, dan menciptakan sebuah masyarakat tanpa jiwa dan rasa sensitif, yang hanya memperhatikan aspek materi. Anggota masyarakat yang demikian tidak akan pernah memiliki idealisme seperti patriotisme, cinta bangsa, keadilan, loyalitas, kejujuran, pengorbanan, kehormatan atau moral yang baik, sehingga tatanan sosial yang dibangunnya pasti akan hancur dalam waktu singkat.




Harun meletakkan filsafat materialisme sebagaii salah satu ancaman paling berat terhadap nilai-nilai yang mendasari tatanan politik dan sosial suatu bangsa. Pasalnya, materialisme juga berperan sebagai pendukung ideologi-ideologi anarkis dan bersifat memecah belah, yang mengancam kelangsungan kehidupan negara dan bangsa. Komunisme merupakan ideologi yang kelahirannya didukung filsafat materialisme, karena selain tidak mengakui adanya Tuhan, komunisme juga menghancurkan tatanan sakral seperti keluarga dan negara, dan menjadi ideologi fundamental bagi segala bentuk gerakan separatis yang menolak struktur kesatuan suatu negara. Dengan merujuk teori evolusi, komunisme berusaha membenarkan diri dan menampilkan ideologinya sebagai sesuatu yang logis dan benar. Karena itulah Karl Marx, pencetus komunisme, menganggap buku "The Origin of Species" yang ditulis Darwin sebagai "Buku yang berisi landasan sejarah alam bagi pandangan kami". Dan perlu diketahui, Karl Marx adalah seorang Yahudi ateis asal Jerman. Ia juga anggota Freemasonry dan seorang satanis.



"Bahaya Naturalis dan Darwinisme" juga diakui Paus Leo III, pemimpin Katolik dunia. Pada 1884, Paus mengeluarkan sebuah dekrit yang dikenal dengan nama "Humanus Genus". Dalam dekrit itu, Paus menyampaikan sejumlah pernyataan penting tentang Masonry dan aktivitas-aktivitasnya. Ia menulis:




"Pada periode ini para pendukung setia setan tampaknya sedang menggabungkan diri, dan berjuang dengan gelora yang padu, dipimpin atau dibantu oleh asosiasi yang tersebar luas dan terorganisasi kuat yang disebut Freemason. Tidak lagi merahasiakan tujuan-tujuan mereka, mereka sekarang sedang bangkit dengan berani melawan Tuhan sendiri.






Karl Marx,.

Karena dari yang ditunjukkan dengan jelas oleh apa telah kami sebutkan di atas, apa yang merupakan tujuan utama mereka mendesakkan diri ke depan mata yakni, penggulingan total keseluruhan tatanan politik dan agama di dunia yang dihasilkan ajaran Kristen, dan penggantian dengan sebuah tatanan baru sesuai dengan gagasan mereka di mana pondasi dan hukum akan diambil dari naturalisme saja".



Selain materialisme, naturalisme, komunisme, Freemasonry cs juga menciptakan isme-isme yang lain, seperti liberalisme, pluralisme, sekularisme, dan lain-lain. Pelajarilah mengapa isme-isme itu dimunculkan agar fikiran Anda ter-refresh-kan karena para ulama menganggap filsafat sebagai ilmu sesat karena ajaran yang terkandung di dalamnya bertentangan dengan ajaran islam. Menurut Imam Ghazali dalam salah satu bukunya, ajaran filsafat merupakan ajaran yang mendorong orang menjadi kafir. Selain itu, umat Islam tidak memerlukan filsafat karena Nabi Muhammad Saw dan para sahabatnya, tidak mengajarkan filsafat.




Ar-Roziy berkata dalam kitab Aqsaamul Ladzdzat : "Saya telah menelaah buku-buku ilmu kalam dan manhaj filsafat, tidaklah saya mendapatkan kepuasan padanya lalu saya memandang manhaj yang paling benar adalah manhaj Al-Qur’an… "



Abu Hamidz Al-Ghozali berkata di awal kitabnya Al-Ihya : “Jika kamu bertanya : ‘Mengapa dalam pembagian ilmu tidak disebutkan ilmu kalam dan filsafat dan mohon dijelaskan apakah keduanya itu tercela atau terpuji ?’ Maka ketahuilah, hasil yang dimiliki ilmu kalam dalam pembatasan dalil-dalil yang bermanfaat, telah dimiliki oleh Al-Qur’an dan Hadits (Al-Akhbaar), dan semua yang keluar darinya adakalanya perdebatan yang tercela dan ini termasuk kebid’ahan dan adakalanya kekacauan karena kontradiksi kelompok-kelompok dan berpanjang lebar menukil pendapat-pendapat yang kebanyakan adalah perkataan sia-sia dan ingauan yang dicela oleh tabiat manusia dan ditolak oleh pendengaran dan sebagiannya pembahasan yang sama sekali tidak berhubungan dengan agama dan tidak ada sedikitpun terjadi di zaman pertama



Demi menguasai dunia, Freemason cs berusaha mengendalikan laju pertumbuhan penduduk bangsa goyim. Maka serangkaian tindakan dan program keji pun dilaksanakan di negara-negara di dunia. Ada yang tahu telah dan sedang menjadi korban, tapi terlalu banyak yang tak menyadari akibat canggih dan halusnya cara-cara yang mereka lakukan.




5. Yahudi "bantai" penduduk dunia



Pada 1972, The Club of Rome menerbitkan sebuah buku berjudul “The Limits to Growth”. Buku ini memaparkan hasil survei yang menyebutkan bahwa sumber daya alam di Bumi semakin menipis akibat pesatnya pertumbuhan penduduk dunia. Ini lah awal munculnya wabah HIV/AIDS yang hingga kini menghantui dunia dan belum ada obatnya.









Korban virus HIV/AIDS.

Organisasi apakah klub itu? Selengkapnya, KLIK DI SINI. Korban pertama virus mematikan ini adalah ras kulit hitam di Afrika yang yang oleh Yahudi dianggap sebagai "salah satu kelompok yang tidak layak hidup". Virus itu disebarkan di Benua Hitam melalui vaksinasi cacar pada 1977.



Ketika Orde Baru berkibar, Indonesia mulai mengenal Program Keluarga Berencana (KB), program untuk mengendalikan jumlah penduduk Indonesia. Presiden Soeharto berkilah kalau program ini digulirkan demi menjaga agar cadangan keuangan negera tidak kebobolan. Selain itu, menurut The Smilling General, banyaknya anak merupakan salah satu pemicu maraknya kemiskinan di Nusantara. Maka, melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 8 Tahun 1970 tentang Pembentukan Badan untuk Mengelola Program KB, program ini dicanangkan sebagai program nasional dengan jargonnya yang terkenal hingga kini; Dua anak saja cukup.



Di masa lalu, para orang tua di Indonesia berpegang pada pepatah "Banyak anak banyak rejeki", sehingga kaum ibu tak segan-segan melahirkan anak hingga selusin. Program KB mematahkan pepatah itu. Tapi, sayangnya, KB bukan program yang murni dari buah fikiran para pejabat di era Orde Baru, karena selain Indonesia, banyak negara di dunia juga menerapkan program ini. Di China, program KB dinamakan jìhuà shengyù zhèngcè. Di negara ini, pemerintahnya bahkan memberlakukan jargon "Satu anak saja cukup".








Di Brasil, program KB bernama Planejamento Familiar. Sementara di India bernama National Population Policy, dan di Rusia dinamakan Kontrolya V Oblasti Planirovaniya Sem’i Naseleniya. Amerika Serikat dan Inggris juga menerapkan program KB, bahkan jauh sebelum Indonesia memberlakukannya, yakni pada 1921-an. Di kedua negara ini, program KB dinamakan Birth Control.



Siapakah penggagas program pengendalian penduduk dunia ini? Dia seorang Yahudi. Namanya Thomas Robert Malthus (1766-1834). Dia seorang pakar demografi Inggris, plus ekonom dan politikus yang dikenal karena pandangannya yang pesimistik. Menurut Malthus, pertumbuhan sumber daya manusia tidak simetris dengan potensi sumber daya alam. Dalam An Essay on the Principle of Population (Sebuah Esai tentang Prinsip mengenai Kependudukan), yang diterbitkan pada 1798, Malthus membuat ramalan yang terkenal bahwa jumlah populasi akan mengalahkan pasokan makanan, yang menyebabkan berkurangnya jumlah makanan per orang. Pada titik inilah kekacauan akan terjadi. Malthus lalu menawarkan solusi berupa preventive checks atau penundaan perkawinan. Inilah cikal bakal program KB. Karenanya, jangan heran, jika dalam program kampanye pun masyarakat disarankan untuk tidak buru-buru menikah alias jangan kawin muda.









Thomas Malthus.

Dari ide Malthus ini kemudian muncul alat kontrasepsi kondom yang digagas Yahudi lain, Maria Stopes (1880-1950). Kegunaan alat ini jelas; untuk mencegah terjadinya kehamilan agar pertumbuhan jumlah penduduk goyim tidak mudah bertambah. Bahkan pada 2010, Maria Stopes Organization membuat sebuah layanan iklan untuk mengkampanyekan aborsi. Iklan ini memicu perdebatan karena bukan hanya dapat membuat angka seks bebas semakin tinggi, namun juga mengarahkan orang untuk tidak bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Salah satu penentang iklan ini adalah LSM anti aborsi Pro Life.




Dalam Alqur'an suah ke-11 ayat 6, Allah berfirman; ”Dan tidak ada satu binatang melata pun di bumi, melainkan Allah yang memberi rizkinya”.



Ayat ini membantah klaim Yahudi bahwa banyak anak hanya akan memicu kemiskinan, karena sesungguhnya setiap makhluk yang hadir ke muka Bumi telah dibekali Allah SWT dengan rezeki. Hanya saja seberapa banyak dan seberapa besar, tidaklah sama, dan miskin tidaknya kehidupan seseorang, sangat tergantung seberapa keras ia berjuang dalam menjalani hidupnya. Karenanya, jangan heran jika da'i kondang Aa Gym pernah berkata; ”Kenapa kita takut akan rezeki Allah? Gajah saja gak sekolah gemuk-gemuk. Plankton yang hidup di dasar laut saja diberi rezeki. Bagaimana dengan kita sebagai makhluk hidup yang mulia?”



Cara Yahudi mengekang pertumbuhan penduduk goyim juga dilakukan dengan menyuntikkan zat-zat tertentu sejak bayi dan balita yang kita kenal dengan sebutan Program Imunisasi. Dengan menyuntikkan zat-zat tersebut, dalam kurun sekian tahun setelah para bayi dan balita disuntik, mereka tumbuh menjadi remaja/pemuda yang rentan terhadap serangan berbagai penyakit. Bahkan merebaknya autis ditengarai akibat vaksin MMR (measles, mumps rubella) yang digembar-gemborkan ampuh melawan campak, gondongan dan campak Jerman.







Imunisasi.

Jika merunut pada sejarah vaksin modern (imunisasi), kita akan tahu kalau penyebaran vaksin oleh Flexner Brothers didanai oleh salah seorang dedengkot Freemasonry, Illuminati dan Gerakan Zionis Internasional; keluarga Rockefeller. Keluarga ini pula yang berada di belakang berdirinya World Health Organization (WHO) pada 1948, organisasi di bawah PBB yang menganjurkan digalakkannya program imunisasi di seluruh dunia.



Dr James R Shannon, mantan direktur Institusi Kesehatan Nasional Amerika, mengatakan; “Satu-satunya vaksin yang aman adalah vaksin yang tidak pernah digunakan”. Sementara Dr Richard Moskowitz, ilmuwan dari Harvard University, Amerika Serikat, mengatakan; “Vaksin menipu tubuh supaya tidak lagi menimbulkan reaksi radang, sehingga vaksin mengubah fungsi pencegahan sistem imun.”




Yang lebih membuat buku kuduk merinding adalah pernyataan Dr W.B. Clarke, peneliti kanker Inggris. Kata dia; “Kanker pada dasarnya tidak dikenal sebelum kewajiban vaksinasi cacar mulai diperkenalkan. Saya telah menghadapi 200 kasus kanker, dan tak seorang pun dari mereka yang terkena kanker tidak mendapatkan vaksinasi sebelumnya.”



Ilmuwan lain, seperti dr Harris Coulter, pakar vaksin internasional, mengatakan; “Ketika vaksin dinyatakan aman, keamanannya adalah istilah relatif yang tidak dapat diartikan secara umum”. Sedang Dr Bernard Greenberg dalam sidang kongres AS pada 1962 mengatakan; “Kasus polio meningkat secara cepat sejak vaksin dijalankan. Pada 1957-1958, peningkatan sebesar 50%, dan pada 1958-1959 peningkatan menjadi 80%.”



Masih banyak pernyataan ilmuwan yang menjelaskan betapa berbahayanya vaksinasi, sehingga jika selama ini pemerintah Indonesia menggembar-gemborkan bahwa generasi yang sehat adalah generasi yang sejak bayi mendapat imunisasi lengkap, klaim itu bohong belaka.



Pada 20 Februari 1981, Journal of the American Medical Association menerbitkan artikel berjudul “Rubella Vaccine in Susceptible Hospital Employees, Poor Physician Participation”. Artikel itu menjelaskan bahwa jumlah partisipan terendah dalam imunisasi campak terjadi di kalangan praktisi medis di Jerman. Pasalnya, para praktisi itu menolak vaksinasi, khususnya suntikan vaksin rubella, karena berbahaya untuk kesehatan.




Neil Z. Miller, peneliti vaksin internasional, dengan menjelaskan begini tentang vaksinasi; “Sebelum vaksinasi besar-besaran 50 tahun yang lalu, di negara itu (Amerika) tidak terdapat wabah kanker, penyakit autoimun, dan kasus autisme”. Sementara Barbara Loe Fisher, Presiden Pusat Informasi Vaksin Nasional Amerika, tegas mengatakan; “Vaksin bertanggung jawab terhadap peningkatan jumlah anak-anak dan orang dewasa yang mengalami gangguan sistem imun dan syaraf, hiperaktif, kelemahan daya ingat, asma, sindrom keletihan kronis, lupus, artritis reumatiod, sklerosis multiple, dan bahkan epilepsi. Bahkan AIDS yang tidak pernah dikenal dua dekade lalu, menjadi wabah di seluruh dunia saat ini.”



Apa yang membuat vaksinasi berbahaya bagi kesehatan?



Vaksinasi berasal dari kata vaccinia, penyebab infeksi cacar pada sapi. Secara umum, vaksin adalah suatu bahan yang diyakini dapat melindungi orang dari serangan penyakit. Di masa lalu, vaksin dibuat dengan berbahan dasar serum binatang, namun karena menimbulkan dampak buruk dan ditentang banyak kalangan, pembuatan vaksin dengan bahan seperti itu kemudian dilarang.



Di masa kini, vaksin dibuat dari virus atau bakteri patogen (virus atau bakteri yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia), yang telah dilemahkan. Dengan menyuntikkan bakteri atau virus yang telah dibuat "tak berdaya" itu ke tubuh manusia, virus atau bakteri patogen diyakini dapat merangsang pembentukan antibodi yang membuat tubuh manusia lebih tahan dari serangan berbagai penyakit. Termasuk yang paling berbahaya sekalipun. Dengan kata lain, vaksinasi atau imunisasi adalah upaya memancing daya tahan tubuh manusia dengan bahan virus atau bakteri patogen yang dilemahkan.




Namun, upaya ini omong kosong belaka. Untuk membuat vaksin polio inaktif (IVP) misalnya, virus polio dikembangbiakkan dengan menggunakan sel vero yang berasal dari ginjal kera. Caranya, virus polio disuntikkan ke dalam sel vero agar berkembang biak, dan kemudian dipanen. Setelah itu virus dimurnikan (dilemahkan), dan disuntikkan sebagai vaksin.



Saat sel vero disiapkan, prosesnya pun mengerikan karena agar virus yang disuntikkan ke sel itu dapat terikat dengan kuat dan "tidak kabur-kaburan", digunakan bahan yang dinamai mikrokarier. Bahan ini dibuat dari zat yang dinamakan NN Diethyl Amino Ethyl (DEAA).




Tak hanya sampai di situ, karena sebelum sel digunakan, mikrokarier dilepaskan lagi dari sel dengan menggunakan enzim tripsin yang umumnya terdapat pada pangkreas babi, dan kemudian dimurnikan dengan cara dicuci dengan larutan PBS buffer agar larutan nutrisinya terbuang. Sel yang telah dimurnikan ini kemudian diberi mikrokarier baru dan disimpan di biorektor. Setelah itu vaksin pun dibuat.



Vaksin rabies dibuat dari otak binatang-bintang yang telah terinfeksi virus penyakit yang juga disebut Penyakit Anjing Gila itu. Beberapa sumber rujukan menyebut, umumnya otak binatang yang digunakan adalah otak mencit (tikus kecil). Caranya, setelah virus dipanen, virus dibekukan dengan cara disimpan dalam ruangan bersuhu -20 derajat Celcius. Virus ini juga dikembangkan dalam sel vero yang proses pemurniannya menggunakan enzim tripsin. Sel vero ini juga digunakan untuk pembuatan vaksin-vaksin yang lain, termasuk vaksin hepatitis yang virusnya bersumber dari binatang yang telah terinfeksi virus hepatitits.




Beberapa sumber rujukan juga mengatakan, bahwa saat vaksin dibuat, agar keampuhannya tak teragukan, beberapa bahan berbahaya seperti merkuri, formaldeydhe dan alumunium disuntikkan agar performa vaksin meningkat dan lebih ampuh mencegan infeksi. Bahan-bahan berbahaya ini lah yang dalam jangka panjang mengakibatkan berbagai penyakit akut seperti keterbelakangan mental, autisme, hiperaktif. alzheimer, kemandulan, dll. Dalam 10 tahun terakhir, vaksinasi meningkatkan jumlah anak autis antara 200 – 500 % di setiap negara bagian di Amerika.



Dalam Al Qur'an Surah Al Maidah ayat 3, Allah berfirman; “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.



Mengapa Allah mengharamkan Babi?




A. Asam Amino manusia yang hanya sedikit berbeda dari binatang babi.




Asam amino adalah salah satu penyusun protein pada makhluk hidup. Jika kita melihat insulin pada manusia dan babi, maka hanya akan terpaut satu daripada babi. Berikut penjelasannya :



Insulin manusia : C256H381N65O76S6 MW=5807,7

Insulin babi : C257H383N65O77S6 MW=5777,6

Penjelasan : hanya 1 asam amino berbeda


Insulin manusia : C256H381N65O76S6 MW=5807,7

Insulin sapi : C254H377N65O75S6 MW=5733,6

Penjelasan : ada 3 asam amino berbeda



Para produsen vaksin mengklaim, dengan menggunakan asam amino babi saat vaksin dibuat, maka tidak diperlukan banyak proses penelitian, karena "kedekatan" asam amino manusia dengan babi membuat vaksin lebih mudah diterima tubuh manusia setelah disuntikkan. Bahkan Dr. Muladno, ahli genetika molekuler di Fakultas Peternakan IPB, mengatakan; “Secara chemisty, DNA manusia dan babi hanya beda 3 persen. Aplikasi teknologi transgenetika membuat organ penyusun tubuh babi akan semakin mirip dengan manusia.”



Dengan keidentikan asam amino, maka ketika manusia mengonsumsi babi, berarti sama saja dengan memakan daging manusia yang lain (kanibal). Hasil penelitian menyebutkan, kanibalisme dapat menimbulkan penyakit-penyakit genetik yang tidak bisa disembuhkan, termasuk penyakit syaraf dan lain-lain.




Di China, terdapat sebuah desa yang gemar memakan daging manusia yang melintas di desanya, yang kemudian digunakan untuk sebuah perayaan. Mereka mengatakan bahwa rasa daging manusia mirip dengan rasa daging babi.





B. Sifat babi yang buruk dapat menurun kepada manusia yang memakannya.


Seorang Imam Muslim bersama kawannya yang berasal dari Barat, pernah melakukan percobaan dengan menggunakan dua ekor babi jantan dan seekor babi betina, serta dua ekor ayam jantan dan seekor ayam betina. Hasilnya adalah :
Ketika dua ekor ayam jantan dan satu ayam betina dilepas, dua ayam jantan bertarung hingga salah satunya tewas demi memperebutkan ayam betina. Yang dilakukan babi sangat mengejutkan. Salah seekor babi jantan membantu babi jantan yang satunya untuk menyalurkan hasrat seksualnya kepada babi betina.



Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa memakan daging babi dapat mempengaruhi watak, meningkatkan resiko perselingkuhan, dan hasrat seksual yang melebihi ambang batas kewajaran manusia.





C. Tubuh babi dapat mengubah virus jinak menjadi ganas



Babi memiliki berbagai reseptor dalam tubuhnya yang dapat menjadikan virus jinak yang masuk ke dalam tubuhnya, keluar lagi sebagai virus ganas. Di antara reseptor tersebut, dan yang paling dikenal para ilmuwan, adalah reseptor alfa 2,6 sialic acid untuk mengikat influenza manusia, dan 2,3 sialic acid untuk mengikat virus influenza unggas. Yang lebih berbahaya, reseptor-reseptor itu juga dapat mengikat dua jenis virus yang memiliki sifat berbeda, untuk kemudian di mixing menjadi satu virus ganas yang memiliki 2 sifat.






D. Banyaknya penyakit dalam tubuh babi



Daging babi mengandung cacing pita yang sangat berbahaya. Cacing itu dapat mengganggu sistem syaraf dan dapat masuk hingga otak manusia. Selain cacing pita, masih banyak penyakit lainnya yang disebabkan oleh babi melalui bakteri, karena kebiasaannya yang senang memakan kotoran, termasuk kotorannya sendiri.





E. Sifat aneh babi lainnya



Babi mempunyai sifat kembar, antara binatang buas dan jinak. Sifatnya yang menyerupai binatang buas adalah karena ia bertaring dan suka makan bangkai. Sedang sifatnya yang menyerupai binatang jinak ialah karena ia berceracak dan makan rumput serta dedaunan lainnya.




Babi memiliki syahwat yang amat kuat, sehingga pada saat ia kawin (bersetubuh), pejantan bertengger di atas betinanya yang berjalan bermil-mil jauhnya. Pejantannya mengejar-ngejar betina demikian kasar hingga terjadi perkelahian yang mungkin menewaskan salah satu atau menewaskan kedua-duanya.



Satu kali mengandung, babi betina dapat melahirkan dua puluh ekor anak. Pejantan mulai kawin bila telah berumur 8 bulan, sedangkan betinanya mulai melahirkan bila telah mencapai umur 6 bulan. Di beberapa negeri, babi kawin pada umur 4 bulan, betinanya mulai bunting setelah dikawini dan akan melahirkan setelah bunting selama enam atau tujuh bulan. Babi betina yang telah mencapai umur 15 tahun tidak dapat beranak. Jenis binatang ini adalah yang paling banyak mempunyai keturunan. Babi jantan merupakan binatang jantan yang paling tahan lama bertengger di atas betinanya (kawin).



Yang mengherankan, jika sebelah matanya dicungkil ia segera mati. Babi memiliki kesamaan dengan manusia, yaitu kulitnya tidak dapat dikelupas kecuali jika dipotong lebih dulu dari daging yang berada di bawahnya.





Kasus-kasus akibat vaksin



Pada 1991 – 1994, Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS) FDA mendapat laporan bahwa sebanyak 38.787 anak di Amerika mengalami gangguan kesehatan. Dari jumlah itu, 45% terjadi pada hari vaksinasi, 20% pada hari berikutnya, dan 93% dalam waktu 2 minggu setelah vaksinasi. Kematian biasanya terjadi di kalangan anak anak usia 1-3 bulan.




Pada 1986, terjadi 1.300 kasus pertusis di Kansas, dimana 90% penderitanya adalah anak-anak yang telah mendapatkan vaksinasi jenis ini.



Jerman mewajibkan vaksinasi pada 1939. Sejak itu, jumlah kasus dipteri meningkat menjadi 150.000 kasus. Di tahun yang sama, di Norwegia yang tidak melakukan vaksinasi juga terjadi wabah yang sama, namun kasusnya jauh lebih sedikit. Hanya 50 kasus.



Penularan polio dalam skala besar, menyerang anak-anak di Nigeria Utara yang berpenduduk muslim. Ini terjadi setelah anak-anak diberikan vaksinasi polio hasil sumbangan AS. Beberapa pemimpin Islam lokal menuduh Pemerintah Federal Nigeria menjadi bagian dari pelaksanaan rencana Amerika untuk menghabiskan orang-orang muslim dengan menggunakan vaksin.



Pada 1989-1991, vaksin campak ”high titre” buatan Yugoslavia Edmonton-Zagreb diuji coba pada 1.500 anak-anak miskin keturunan orang hitam dan latin di kota Los Angeles, Meksiko, Haiti dan Afrika. Vaksin tersebut sangat direkomendasikan oleh WHO. Program dihentikan setelah ada laporan bahwa mayoritas anaki-anak yang diberi vaksin, meninggal.






Tak sulit untuk mencari bukti bahwa Freemasonry tengah melakukan genosida terhadap para goyim dengan menyebarkan beragam penyakit melalui program yang dikemas dengan slogan-slogan yang membuai; demi generasi yang sehat, kuat dan cerdas. Bukalah daftar 10 program yang tengah dijalankan Freemasonry, dan cermati program keenam yang dinamakan "Onan". Dalam program itu terdapat dua program. Yakni;

a. Mengekang pertumbuhan bangsa Goyim

b. Menyuburkan perempuan-perempuan Yahudi menjadi peridi.




Tenaga kerja merupakan salah satu elemen penting dalam menggerakkan perekonomian negara. Sistem ketenagakerjaan yang baik adalah jika upah yang diterima sesuai dengan beban kerja yang ditanggung. Namun dengan kekuatan uang dan kekuasaan, Yahudi sukses mendorong banyak negara di dunia, termasuk Indonesia, untuk menerapkan suatu sistem yang hanya menguntungkan para pengusaha dan pemilik modal, dan merendahkan derajat para pekerja; kapitalisme.






6. Yahudi kangkangi SDM dunia



Hingga kini belum ada definisi universal dari kata “kapitalisme” yang dapat diterima secara luas oleh berbagai pihak, namun demikian ada pendapat yang menyatakan bahwa kapitalisme adalah suatu paham dimana pemilik modal dapat melakukan usaha demi meraih keuntungan sebesar-besarnya, dan demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama, namun dapat melakukan intervensi secara besar-besaran untuk kepentingan-kepentingan pribadi (baca; investor atau pemilik modal).








Menurut sejumlah ekonom, kapitalisme mulai muncul di Eropa sekitar abad ke-16, atau pada masa perkembangan perbankan komersial di Benua Biru itu. Sistem ini dipahami sebagai sebuah sistem perniagaan dimana sekelompok individu maupun kelompok tertentu, dapat bertindak sebagai suatu badan yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal seperti tanah dan manusia, guna proses perubahan dari barang modal ke barang jadi. Untuk mendapatkan modal-modal tersebut, para kapitalis terlebih dulu harus mendapatkan bahan baku dan mesin, setelah itu baru buruh sebagai operator mesin dan juga untuk mendapatkan nilai lebih dari bahan baku yang diolah.



Namun demikian, ada pula ekonom yang mengatakan bahwa sistem kapitalisme mulai dikenal sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild yang merupakan cikal bakal kapitalisme. Kini kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai suatu pandangan hidup yang menginginkan keuntungan belaka. Peleburan kapitalisme dengan sosialisme tanpa adanya pengubahan, menjadikan kapitalisme lebih lunak daripada dua atau tiga abad yang lalu.




Sebelum kapitalisme muncul, perniagaan dilakukan dan didominasi oleh pemerintah, sehingga muncul ketimpangan ekonomi. Kondisi ini menimbulkan pemikiran bahwa para borjuis, kaum bangsawan yang kala itu memegang peranan penting dalam ekonomi perdagangan yang didominasi negara, yang dikenal dengan istilah merkantilisme, harus melibatkan masyarakat pemilik modal guna menunjang pola kehidupan masyarakat. Salah satu tokoh yang menyerang sistem merkantilisme adalah Adam Smith.



Tokoh ekonomi kapitalis klasik ini menganggap, merkantilisme kurang mendukung ekonomi masyarakat karena para psiokrat menganggap bahwa tanah adalah sesuatu yang paling penting dalam pola produksi. Padahal menurut dia, gerakan produksi haruslah digerakkan sesuai konsep MCM (Modal-Comodity-Money atau modal-komoditas-uang) yang menjadi suatu hal yang tidak akan berhenti karena uang akan beralih menjadi modal lagi, dan akan berputar lagi bila diinvestasikan. Adam Smith melihat bahwa ada sebuah kekuatan tersembunyi yang akan mengatur pasar (invisible hand), sehingga pasar harus memiliki laissez-faire atau kebebasan dari intervensi pemerintah, dan pemerintah seharusnya memposisikan diri hanya sebagai pengawas dari semua pekerjaan yang dilakukan oleh rakyatnya.









Kapal VOC di Pelabuhan Sunda Kelapa.

Sistem kapitalisme ditengarai masuk ke Indonesia bersamaan dengan datangnya VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) sekitar tahun 1600-an yang berujung dengan dijajahnya Indonesia oleh pemerintah Belanda hingga 1945. Penjajahan ini dicatat sejarah sebagai yang pertama di dunia yang dilakukan oleh kaum borjuasi atau kaum pedagang Eropa yang memiliki kekuatan permodalan (kapitalis). Di Eropa, kaum yang haus akan keuntungan besar ini telah berkali-kali membuat kekacauan. Pemberontakan Belanda terhadap Spanyol pada abad ke-16 dianggap sebagai revolusi borjuis “klasik”. Bahkan Karl Max (pencetus ajaran marxisme (komunis)) dan Friedrich Engels (penulis buku Das Kapital) mengakui bahwa revolusi itu merupakan salah satu momen penting dalam sejarah kebangkitan kaum borjuis.




Pada 1848, Marx menulis begini; “Model dari revolusi 1789 (Prancis) adalah revolusi 1648 (Inggris), dan model untuk revolusi 1648 hanyalah Pemberontakan Belanda terhadap Spanyol”.






Adam Smith.

Soal penjajahan di Indonesia yang dilakukan Belanda, yang mengindikasikan bahwa saat itu sistem kapitalisme telah diberlakukan, Karl Marx dalam volume pertama Kapital menulis begini: “Sejarah administrasi koloni Belanda – dan Belanda adalah model negara kapitalis di abad ke-17 – adalah ‘salah satu sistem pengkhianatan, penyuapan, pembantaian, dan kekejaman yang paling hebat. Tidak ada yang lebih karakteristik daripada sistem penculikan mereka, guna mendapatkan budak-budak dari Jawa. Para penculik dilatih untuk ini. Sang pencuri, penerjemah, dan penjual, adalah agen-agen utama dalam perdagangan ini, sang pangeran-pangeran pribumi sebagai penjual utama. Orang-orang muda diculik, dijebloskan ke penjara-penjara rahasia di Sulawesi, sampai mereka siap untuk dikirim ke kapal-kapal budak ... Dimanapun mereka memijakkan kaki, kehancuran dan penyusutan penduduk menyusul. Banyuwangi, sebuah propinsi di Jawa, pada tahun 1750 berpenduduk lebih dari 80.000 orang, pada tahun 1811 hanya tinggal 18.000. Perdagangan yang manis!”




Marx bahkan menjelaskan bahwa “Awal penaklukan dan penjarahan di Hindia Timur (Indonesia-red), menandai fajar indah dari era produksi kapitalis di negara ini”.




Sistem kapitalisme ini dipertahankan Presiden Soeharto melalui UU No 25 Tahun 1997 tentang Ketenagakerjaan, dan dikuatkan Presiden Megawati Seokarnoputri dengan UU No 13 Tahun 2003 yang merupakan revisi UU No 25. Indikasi bahwa kedua UU ini melanggengkan kapitalisme, tercermin dari keberpihakan UU itu kepada pengusaha/pemilik modal, sehingga upah buruh Indonesia menjadi termasuk yang paling murah di dunia.



Yang diatur UU No 13 bahkan lebih parah lagi, karena pasal 64, 65 dan 66 UU itu mengizinkan pengusaha menggunakan tenaga outsourcing (alih daya), sehingga kaum buruh makin terpuruk akibat banyak perusahaan yang kini lebih suka memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM)-nya dengan menggunakan perusahaan pemasok tenaga kerja yang karyawan-karyawannya dapat diperkerjakan dengan sistem kontrak. Tak heran jika baik ketika UU No 25 maupun No 13 masih dibahas di DPR pun, kaum buruh keras menolak kedua UU itu. Sayangnya, dengan dalih demi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, pemerintah maupun DPR menutup mata dan telinga, meski penerapan sistem kapitalisme bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945, karena pasal-pasal 64, 65 dan 66 memicu ketidakpastian hukum, berparadigma konflik, dan memosisikan pekerja sebagai manusia upahan, bukan mitra pengusaha.



Celakanya, seperti diungkap Drs. Soeharto Msi, ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) dalam artikel yang dipublikasikannya di sebuah harian ekonomi nasional, meski setiap tahun umpah minimum regional (UMR), upah minimum provinsi (UMP) dan upah minimum Kota/Kabupaten (UMK) dinaikkan pemerntah daerah-pemerintah daerah, namun tetap saja nilainya selalu di bawah KHL (kebutuhan hidup layak). Sebab, setiap kali UMR/UMP/UMK dibahas di Dinas Tenaga Kerja, pengusaha selalu menolak memberikan upah yang mendekati, apalagi sesuai KHL, sehingga meski pembahasan yang melibatkan tiga pihak, yakni pemerintah, perwakilan buruh dan perwakilan pengusaha, itu selalu alot, pada akhirnya, dengan beragam dalih, Dinas Tenaga Kerja lebih mengakomodir aspirasi pengusaha dan mengorbankan kebutuhan buruh untuk dapat menerima upah yang layak.




“Sistem pengupahan buruh yang seperti ini lah yang antara lain menempatkan posisi buruh pada jalan buntu bagi peningkatan kesejahteraannya,” kata dia.



Bukti bahwa sistem kapitalisme sengaja dikembangkan Yahudi agar mereka menjadi penguasa perniagaan dan perekonomian, tertuang dalam program ketujuh Freemasonry yang dinamakan “Protokol”. Program ini menjelaskan tentang rencana Yahudi menguasai dunia, di antaranya menghancurkan ekonomi suatu negara, menghancurkan moral suatu bangsa, dan sebagainya. Dengan program ini, Yahudi dapat menjadi penguasa ekonomi dunia, dan bahkan mengatur dinamika politik di banyak negara.



Moral atau akhlak merupakan rem sekaligus filter bagi manusia agar tidak berperilaku yang melampaui batas, sehingga tetap berada di rel yang benar dan diridhoi Yang Maha Kuasa. Yahudi sukses mendegradasikan keduanya di hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia, sehingga muncul perilaku-perilaku abnormal, melanggar norma, etika dan kepatutan, dan anarkis.






7. Yahudi hancurkan moral dan akhlak goyim



Perusakan agama-agama Samawi, yakni Nasrani dan Islam, merupakan awal dari langkah Freemasonry cs untuk melaksanakan agenda ini, karena dengan menyesatkan para goyim dari ajaran agama yang benar, maka para goyim dapat dengan mudah disusupi dan dicekoki dengan doktrin-doktrin yang membuat mereka menjadi seorang hedonis demi mengejar kesenangan dan kenikmatan dunia semata.








Salah satu doktrin yang harus diwaspadai adalah sekularisme yang mengajarkan para goyim untuk memisahkan kehidupan beragama dari kehidupan bernegara. Dengan pemisahan ini, korupsi menjadi sangat gampang dilakukan karena para pelakunya menjadi tidak takut terhadap Tuhan, dan para pemimpin dengan sesukanya mengumbar sifat manipulatif terhadap rakyat demi kepentingan diri dan kelompoknya semata.



Persamaan gender dan hak mendorong kaum perempuan untuk menuntut diperlakukan sama dengan laki-laki, sehingga kaum perempuan yang sesungguhnya dikodratkan menjadi ibu rumah tangga, mengabaikan kodrat ini dan tampil sebagai wanita karir yang mengabaikan anak-anak yang dilahirkan, dan bahkan berani melawan serta menentang suami. Maka, lahir lah istri-istri durhaka dan tidak saleha.




Kemampuan Para Mason cs menyebarkan doktrin-doktrin sesat tersebut karena didukung kemampuan finansial yang memungkinkan mereka mencekoki masyarakat dunia dengan opini-opini atas doktrin-doktrin itu, sehingga "ajaran sesat" yang awalnya memicu kontroversi itu, lambat laun dapat diterima masyarakat dunia dan dianggap sebagai sesuatu yang benar dan sesuai dengan era modern saat ini. The New York Times yang terbit sejak 1941, The Washington Post, The Times, The Daily Express, The News Chronicle, The Daily Mail, The Observer, The Mirror, Majalah Time, Majalah Newsweek, dan Majalah US News & World Report adalah beberapa media milik Yahudi yang menjadi agen penyebaran opini-opini itu. Penyebaran menjadi begitu efektif karena media-media yang terbit di Amerika dan Inggris tersebut merupakan media-media yang dijadikan rujukan oleh jurnalis dari seluruh dunia, termasuk Indonesia.







Tak hanya melalui media cetak, perusakan akhlak dan moral juga dilakukan melalui media visual seperti perfilman, VCD dan DVD. Dimulai dengan pembuatan film-film romantis yang relatif masih sopan yang mengajarkan para goyim untuk tidak malu-malu bermesraan di depan umum dan di area publik, lalu meningkat ke film yang mulai sedikit berani yang kita kenal dengan film semiporno. Ini lah jenis film yang membuat orang mengenal seks sejak dini, dan kemudian berupaya untuk mencobanya, sehingga muncullah gaya hidup seks bebas.




Awalnya, film jenis ini dibuat cukup soft dimana pemeran pria dan wanita yang beradegan seks, hanya diperlihatkan tubuh bagian atasnya saja dengan kondisi masih berpakaian atau setengah telanjang, sehingga oleh banyak kalangan film seperti ini dikategorikan film X. Kemudian, "pendoktrinan" ditingkatkan dengan pembuatan adegan seks yang lebih vulgar dimana si pemeran pria dan wanita ditampilkan secara utuh dalam keadaan bugil dan dalam adegan sedang bersenggama seperti yang dipertontonkan dalam film Basic Instinct, Wild Orchids, dan lain-lain, yang oleh banyak kalangan dikategorikan sebagai film XX. Fox, Golden, Warner & Bross, dan Paramount Pictures merupakan agen-agen yang memproduksi film-film perusak moral tersebut karena perusahaan-perusahaan film kelas dunia tersebut memang milik para pengusaha Yahudi.





Kemudian, sebagai puncaknya, hadirlah perusahaan yang memproduksi film-film XXX yang mempertontonkan adegan orang bersetubuh secara lebih lengkap, lebih utuh dan lebih detil karena film-film kategori ini bahkan memperlihatkan kelamin pria dan wanita dan kaitannya dengan adegan yang tak pantas dipamerkan secara terbuka di area publik itu. Vivid dan Bel A Mi termasuk di antara agen Yahudi penyebar film ini, karena perusahaan-perusahaan industri pornografi itu juga milik Yahudi.



Tak puas hanya dalam bentuk visual, seiring dengan diedarkannya film-film porno, media cetak pun digunakan untuk menyebarkan pornografi, sehingga Majalah Playboy, Pentahouse dan lain-lain pun hadir dan menjadi konsumsi publik yang menyebar hingga penjuru dunia.


Yahudi memanfaatkan setiap sisi gelap manusia untuk mengefektifkan upaya mereka merusakkan moral dan akhlak para goyim hingga serusak-rusaknya. Karena itu perilaku homoseksual dan lesbianisme ikut dipopulerkan, sehingga perilaku seks menyimpang ini menyebar kemana-mana dan bahkan pernikahan para pelakunya telah dilegalkan di beberapa negara seperti Denmark dan Belanda. Sementara kebutuhan para pecandu minuman keras dan narkotika dipenuhi melalui jaringan mafia mereka yang merambah hingga seluruh dunia, termasuk Indonesia. Bahkan berkat upaya mereka, di Indonesia pun para pecandu barang-barang haram itu meningkat signifikan, dan Indonesia telah mampu memproduksi shabu-shabu dan ektasi.


Demi kian mengefektifkan upayanya, Yahudi memanfaatkan setiap perkembangan teknologi yang ada, sehingga internet pun menjadi salah satu sarana pengrusakan yang amat efektif dan pemerintah sibuk memblokir situs-situs porno yang ribuan jumlahnya guna mengantisipasi makin rusaknya moral anak bangsa.

Jika saat ini Anda nyaman dan bangga dengan gaya hidup Anda, fikir dan renungkanlah, karena mungkin tanpa Anda sadari, Anda telah menjadi korban perbuatan Yahudi dan jika Anda teruskan gaya hidup Anda, berarti Anda membantu mereka untuk menciptakan Tatanan Dunia Baru dimana mereka penguasanya.

"Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik." (QS al-Hadid 57:16)

(TAMAT)

SPB