Bisakah Jin Diperintah Manusia? (2)

Bookmark and Share



Bisakah Jin Diperintah Manusia? (2)
Ilustrasi

Alquran memberitahukan bahwa Allah SWT menghadapkan serombongan jin kepada Nabi Muhammad SAW untuk mendengarkan Alquran.

Mereka mendengarnya dengan penuh ketekunan. Ketika pembacaan sudah selesai, mereka kembali pada kaumnya untuk memberi peringatan.

Mereka mengatakan kepada kaumnya bahwa mereka telah mendengar Alquran, kitab yang diturunkan setelah Musa AS, yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya.

Lebih jauh, mereka mengharapkan agar kaumnya mau menerima seruan mereka dan segala dosa mereka diampuni. Bila mereka (kaum jin) tidak menerima seruan tersebut, azab Allah SWT pasti menimpa mereka, sebagaimana diterangkan dalam firman Allah SWT Surah Al-Ahqaf [46] ayat 29-32.

Ibnu Mas’ud menyatakan dirinya ikut menyaksikan malam turunnya ayat Jin ini. Rasulullah SAW bersabda, “Aku didatangi juru dakwah dari kalangan jin. Lalu, kami pergi bersamanya, dan aku bacakan Alquran kepada mereka.” Peristiwa itu terjadi di Masjid Jin, Makkah, di dekat pemakamam Ma’la (Arab Saudi) sekarang ini.

Diperintah manusia
Seorang manusia yang pernah memerintah jin terjadi pada zaman Nabi Sulaiman AS. Di masa Nabi Sulaiman berkuasa, pernah sebagian jin dengan izin Allah SWT diperintahkan untuk bekerja di bawah kekuasaannya.

Mereka berbuat apa yang dikehendaki Nabi Sulaiman, seperti membuat gedung-gedung yang tinggi, patung-patung, piring-piring yang besarnya seperti kolam, dan periuk yang tetap berada di atas tungku. Lihat QS Saba [34] ayat 12-13.

Peristiwa Nabi Sulaiman yang memberikan tugas kepada kaum jin ini juga menunjukkan bahwa para jin mempunyai keterampilan dan ilmu pengetahuan tentang hal tersebut. Akan tetapi, ilmu yang mereka miliki juga sangat terbatas. Misalnya, mereka baru mengetahui bahwa Nabi Sulaiman wafat setelah jasadnya tersungkur karena tongkatnya dimakan rayap.

Sejumlah ulama juga berpendapat bahwa Nabi Muhammad SAW juga memperoleh anugerah yang sama. Beliau juga dapat menundukkan jin. Dalam suatu kesempatan, beliau pernah bermaksud mengikat salah satu jin yang menganggu ketika sedang shalat, tetapi maksud tersebut beliau batalkan karena mengingat permohonan Nabi Sulaiman untuk memperoleh anugerah yang tidak wajar diperoleh seseorang pun sesudah beliau.

Redaktur: Chairul Akhmad
Reporter: Nidia Zuraya