Bisakah Jin Diperintah Manusia? (5-habis)

Bookmark and Share


Bisakah Jin Diperintah Manusia? (2)

Ilustrasi

Manusia dan binatang
Dalam pandangan ulama, jin memiliki kemampuan membentuk dirinya dalam berbagai bentuk.

Memang, dari Alquran tidak ditemukan penjelasan tentang hal ini, tetapi banyak riwayat yang menginformasikannya.

Pakar tafsir, Ibnu Katsir, menjelaskan bahwa ketika pemuka-pemuka suku di Makkah berunding untuk menghadapi Nabi Muhammad SAW, iblis tampil dalam bentuk seorang tua terhormat dari suku Najed dan memberikan mereka saran agar memilih dari setiap suku seorang pemuda.

Kemudian, pemuda-pemuda pilihan itu secara bersamaan membunuh Muhammad SAW. Dengan demikian, suku Nabi Muhammad (Quraisy) tidak dapat menuntut balas karena mereka akan berhadapan dengan banyak suku.

Ibnu Katsir mengemukakan juga riwayat yang dinisbahkan kepada Ibnu Abbas RA bahwa dalam Perang Badar, iblis tampil dalam gabungan tentara setan dalam bentuk seorang yang mereka kenal, bernama Suraqah Ibnu Malik Ibnu Ju’syum, yang ditakuti oleh suku Quraisy karena ada dendam di antara mereka.

Suraqah berkata kepada kaum musyrikin, “Tidak ada seorang manusia pun yang dapat mengalahkan kamu pada hari ini dan aku adalah pembela kamu.”

Tetapi, ketika perang berkecamuk, Rasulullah mengambil segumpal tanah dan melemparkannya ke muka orang-orang musyrik sehingga mereka kacau balau. Ketika itu, malaikat Jibril menuju ke arah iblis yang menyerupai Suraqah yang sedang memegang tangan salah seorang musyrik.

Dan setelah ia melihat Jibril, makhluk terkutuk itu melepaskan tangan yang dipegang dan meninggalkan medan pertempuran bersama kelompoknya.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari disebutkan bahwa Abu Hurairah menangkap jin yang berbentuk manusia ketika ia mencuri kurma sedekah.

Rasulullah SAW juga menyampaikan kepada para sahabat beliau, “Semalam, tiba-tiba muncul di hadapanku jin Ifrit untuk membatalkan shalatku, Allah menganugerahkan aku kemampuan menangkapnya dan aku bermaksud mengikatnya pada salah satu tiang masjid hingga kalian semua di pagi hari dapat melihatnya. Tetapi, aku mengingat ucapan (permohonan) saudaraku (Nabi) Sulaiman, 'Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku'.” (QS Shad: 35).

Selain berwujud manusia, jin juga dapat tampil dalam wujud binatang. Imam Bukhari menyebutkan dari sekian riwayat menyangkut perubahan bentuk jin, antara lain dalam bentuk ular.

Sementara itu, Ibnu Taimiyah menulis dalam kumpulan fatwa-fatwanya bahwa jin dapat mengambil bentuk manusia atau binatang, seperti ular, kalajengking, sapi, kambing, dan kuda.


Redaktur: Chairul Akhmad
Reporter: Nidia Zuraya