Fiksi Historika, Dulu North America Pernah Seperti Dusun

Bookmark and Share


Pernahkah melihat penindasan pada darah penghuni amerika pada masa-masa monarchi. Dimana Indian masih mempuyai dendam kesumat pada para penghuni baru. dimana tak ada jalur kereta ataupun bandara. Semua masih bertakhayul ria. Menuduh ragam keluarga. Seolah-olah gigi-gigi wanita muda dipatahkan dengan sepotong lidi. Bayangkanlah itu masa, adalah masa yang tak terpikirkan oleh kita.

Masa-masa itulah yang merasa benar mempertahankan pendapatnya. Hingga tiang gantungan dipilih sebagai kunci mulut mereka. Para anak dikurung dalam penjara tak berabsen. Karena takkan mungkin melarikan diri. Penjara-penjara busuk dibawah tanah beralas jerami dan pispot disudut ruang kecil bertumpuk para pesakitan. Mereka ikut mencubit sekerat roti keras. mengunyahnya dengan air liur yang tinggal satu sendok teh.

Kala amerika utara masih dibajak dengan keringat pria. Semua masih dalam celemek kotor para ibu. Serta anak-anak yang tergopoh membeli seember bir untuk para pekerja. Jalan-jalan memanglah kabut. Bukan jembatan besi atau aspal hitam. Jalan hanya tanah tak berumput. Padat dan coklat.

Sejarah memberi baying lucu pada denyut gandum serta indigo senja musim panas di boston atau sejauh awan kanada. Banyak syair yang lupa pada sumur-sumur. Juga para mahluk halus yang tetap suka pada rawa. Banyak fitnah serta cerca pada gossip para ibu. Hembusan berita adalah Koran terlaris pada derak abad kertas mahal. Semua cerita indah keluarga dibingkai opada tulisan ramping. Disimpan pada tanah. Dibungkus selimut serta wol berdebu. Agar angin serta salju tak memintanya diakhir januari.

Sedikit cerita dan gambar ornament amrika. Kudapat dari sebuah novel. Kucoba ceritakan lagi. Ada satu kutipan yang tegas dari dia tertuduh

“ kehidupan bukanlah sesuatu yang kau miliki atau sesuatu yang bisa kausimpan. Kehidupan adalah sesuatu yang sanggup kau lepaskan. Boleh jadi tak ada pilihan lain. selain melepaskannya!”

Atau mengenai cara para hakim, menjatuhkan hukuman. Layaknya pengusir burung dari tombak yang ditancapkan pada minan gagak hitam dengan kepakan yang mengisaratkan pada gagak lain inilah temanmu yang mati dalam tombak tajam, disini berbahaya maka pergilah.

Semua gambaran diatas saya coba ceritakan dalam bahasa saya. Terinspirasi dari buku The HERetic’s Daughter.

Sleman, penghujung agustus 2012. Sarah Carier Sering bercerita tentang bulan anjing gila ini. Panas tentunya.

Salimun Abenanza