Pemerintahan Oligarki Militer Dinasti Mamluk (3)

Bookmark and Share


Pemerintahan Oligarki Militer Dinasti Mamluk (3)




Kota Kairo, Mesir. Dinasti Mamluk berkuasa di Mesir cukup lama, yakni sekitar 267 tahun (1250-1517).

Jika Sultan Baybars telah berhasil menancapkan pundi-pundi pemerintahan dengan kokoh, maka masa pemerintahan Sultan Al-Nasir Muhammad bin Qalawun dianggap sebagai puncak kejayaan dinasti ini.

Pada masa ini, negara manjadi kokoh dan kuat. Sistem pemerintahan serta administrasinya terus berkembang dan kemajuan dalam berbagai bidang dicapai.

Ahli sejarah mengatakan bahwa kota Kairo pada masa Al-Nasir seakan-akan sebuah imperium besar yang bersatu.

Sejarawan Ibnu Tagri Bardi mengatakan Al-Nasir Muhammad bin Qalawun adalah sultan yang terhebat. Ia telah terbukti menjadi sultan yang disenangi oleh berbagai lapisan masyarakat, baik dalam maupun di luar kesultanannya.

Dialah yang telah melindungi Mesir dari jamahan bangsa Mongol sehingga Mesir selamat dari kehancuran, seperti apa yang telah terjadi pada wilayah-wilayah yang pernah dikuasai oleh tentara Mongol. “Sejarah telah menjadikannya contoh dalam berdiplomasi dan pengelolaan sebuah kerajaan Islam,” kata Tagri.

Kebijakan-kebijakan politik Al-Nasir Muhammad yang secara nyata memihak masyarakat di antaranya adalah penekanan harga barang-barang sehingga tidak menyulitkan masyarakat miskin.

Dalam bidang fiskal, ia menghapus sejumlah aturan pajak yang sebelumnya menjadi kewajiban sebagian besar penduduk, kemudian menggantinya dengan memungut pajak dari orang-orang yang mempunyai kelebihan harta.

Atas keberhasilan Sultan Al-Nasir Muhammad bin Qalawun inilah, takhta tetap berada di tangan garis keturunannya.

Redaktur: Chairul Akhmad
Reporter: Nidia Zuraya